SuaraKaltim.id - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud memberikan hak jawab kepada Suara.com. Penyampaian hak jawab tersebut dilakukan melalui aplikasi perpesanan kepada Editor SuaraKaltim.
Rahmad Mas'ud mengaku mengapresiasi atas ruang hak jawab yang diberikan oleh Suara.com dalam menanggapi beberapa pemberitaan yang menurutnya perlu diluruskan.
"Terima kasih telah memberi saya hak jawab atas berita suara.com, walau terlambat. Tapi saya tetap hargai," ucapnya, dikutip Selasa (15/08/2023).
Ia menyatakan, komentar di akun pribadinya itu dilakukan oleh adminnya. Admin tersebut memiliki usia muda.
Ia menjelaskan, sang admin masih perlu dikoreksi olehnya. Ia mengklaim, saat membalas komentar akun @14kelana_yusuf di Instagram, kala itu ia sedang sakit.
"Komentar di akun pribadi saya itu dilakukan oleh admin saya. Anak muda. Yang kadang memang masih perlu saya koreksi. Ketika itu saya sedang sakit, kurang enak badan . Saya nggak pegang hape. Ternyata admin saya membalas komentar itu. Saya sudah ingatkan agar lebih bijak," jelasnya.
Ia mengklaim, dirinya tidak antikritik dan mempersilahkan siapa saja untuk mengkritiknya. Menurutnya, kritik dari publik sudah disadari akan diterimanya ketika memutuskan menjadi pejabat politik.
Pun, ia memaklumi bahwa kinerjanya sebagai pemimpin daerah memang harus diawasi.
"Saya tidak anti kritik. Silahkan kritik saya. Sejak memutuskan untuk terjun ke politik dan akan menjadi pejabat publik, saya sudah menyadari dan menyiapkan diri, bahwa pejabat publik itu harus siap dikritik. Saya bekerja memang harus diawasi. Itu komitmen saya."
Baca Juga: Rahmad Mas'ud Diduga Ancam Warganet yang Sindir Kerusakan Jalan di Balikpapan
Dalam hak jawab itu, ia mengungkapkan alasannya menyampaikan surat somasi serta press release yang disampaikannya pada hari ini, Selasa (15/08/2023).
Meski menggunakan hak jawab, ia tetap menyerahkan masalah somasi itu kepada tim komunikasinya.
"Bahwa saya menyoal pemberitaan Suara.com, ya alasannya sudah dirinci oleh tim komunikasi saya sebagai pribadi, baik pada surat somasi maupun press release hari ini. Saya sangat menyayangkan suara.com, media besar dengan pengalaman awak redaksinya yang lengkap, tapi ceroboh dalam penyajian berita. Saya menggunakan hak jawab saya ini. Namun soal somasi, saya serahkan ke tim komunikasi saya. Silahkan diselesaikan dengan bijak, sesuai kode etik jurnalistik dan UU pers," paparnya.
Sebelumnya, beredar press release dari Tim Komunikasi Rahmad Mas'ud terkait 'Somasi terhadap Media Berita Online Suara.com'.
Dalam pernyataannya tim mengemukakan bahwa ada sembilan berita yang termuat di Suara.com dituding sebagai berita yang dinilai tidak berimbang, tendensius, fitnah dan berita bohong serta bertujuan untuk membentuk opini negatif terhadap Rahmad Mas'ud.
"Kesembilan berita ini dari hasil monitoring kami, sudah dikutip oleh delapan media berita online lainnya, dan menghasilkan 11 berita dengan materi yang sama."
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat
-
Seno Aji Ingatkan Pekerja IKN: Rokok di Kamar Bisa Picu Kebakaran