Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 10 September 2023 | 20:48 WIB
Ilustrasi Danau. (Pixabay/TomMarc)

SuaraKaltim.id - Salah satu cerita rakyat asal Kalimantan Timur (Kaltim) yang melegenda adalah cerita tentang Danau Lipan. Danau itu berada di daerah Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar).

Dikutip dari Jurnal Stekom, cerita itu bermula dari zaman dulu saat daerah Muara Kaman adalah laut dengan kerajaan kuno yang berkuasa. Kerajaan tersebut membangun pelabuhan dan mengirim kapal ke dalam dan luar negeri.

Kerajaan itu terkenal dengan putri cantiknya bernama Putri Aji Berdarah Putih yang diberi nama panggilan "Darah Putih".

Nama itu berdasarkan kulitnya yang sangat putih hingga warna merah dari air sirih yang ia minum bisa terlihat turun ke tenggorokannya.

Baca Juga: Program CSV DKomposer Pupuk Kaltim Jangkau 25 Hektare Lebih Lahan Pertanian Sidrap

Kecantikan Putri Aji yang terdengar kemana-mana ini membuat Raja Tiongkok memutuskan untuk melamar sang Putri. 

Ia kemudian berangkat ke Muara Kaman dengan mengumpulkan tentaranya di kapal-kapal besar.

Putri Aji yang mendengar Raja Tiongkok akan datang ke negaranya pun bersiap-siap menyelenggarakan pesta penyambutan yang besar.

Awalnya Putri Aji menyambutnya dengan hangat tetapi dia terkejut ketika melihat perilaku Sang Raja Tiongkok karena memakan makanan di piring langsung dari mangkoknya, tanpa menggunakan tangannya. 

"Raja Tiongkok berperilaku seperti binatang! Sayang sekali, saya sudah menyapa dia seperti itu," ungkap Putri Aji kala itu.

Baca Juga: Soal Nasib Tenaga Honor, Isran Noor Ngaku Tetap Mengawasi Walau Sudah Tak Jadi Gubernur Kaltim

Setelah makan, Raja Tiongkok melamar Putri Aji tetapi, Putri Aji menolak dan berkata "Saya tidak ingin menjadi permaisuri raja yang kotor dan tidak mengetahui sopan santun,". Akhirnya Raja tersebut marah dan kembali ke Tiongkok.

Merasa dihina, sang Raja pun dendam dan mengumpulkan pasukannya untuk menginvasi kerajaan Putri Aji dan mengambil takhta secara paksa.

Ketika tentara Tiongkok tiba, pertempuran pun terjadi, keduanya mengalami banyak korban jiwa, tetapi pasukan Putri Aji sisa jauh lebih sedikit hingga bisa dikalahkan.

Karena tidak ada pilihan lagi, Putri Aji memutuskan untuk menggunakan kekuatannya untuk mengalahkan Raja dengan mengambil sirih dari wadah dan mengunyahnya sambil mengucapkan mantra. 

"Jika kekuatan yang diwariskan oleh nenek moyang saya ini benar, maka ubahlah pinang saya menjadi lipan ganas yang akan menyerang pasukan Tiongkok," ujar Putri Aji. 

Setelah itu, dia memuntahkan sirih ke seluruh daerah yang kemudian potongannya menjadi lipan yang mulai menyerang tentara Tiongkok dengan jumlah lipan terus meningkat mencapai jutaan.

Akhirnya Raja Tiongkok dan tentaranya lari ke kapal mereka tetapi, para lipan tidak menghentikan serangan mereka hingga membuat kapal Raja tenggelam bersama tentaranya. 

Akhirnya nama daerah penenggalaman kapal itu berubah menjadi ladang, berlimpah dengan tanaman sementara air yang tersisa di daerah tersebut diberi nama "Danau Lipan".

Load More