Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Jum'at, 20 Oktober 2023 | 16:00 WIB
Lapak pedagang Oleh-Oleh di Bontang Kuala. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Pemkot Bontang mengaku sulit mewujudkan keinginan pedagang oleh-oleh di Kelurahan Bontang Kuala untuk mendapatkan kios yang layak dan gratis. 

Alasannya, karena pemerintah terbatas dalam memiliki lahan. Apalagi d idekat area terminal itu mayoritas lahan ada pemiliknya. 

Lurah Bontang Kuala Suiza Ixan Saputro mengaku sudah sempat mengusulkan sentra UMKM bagi pedagang Oleh-Oleh di sana. Apalagi Bontang Kuala juga menjadi ikon wisata bagi para pendatang. 

"Untuk lahan tersebut milik pribadi. Pedagang itu menyewa. Kami dari kelurahan sudah mengusulkan sentra UMKM," katanya, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Jumat (20/10/2023). 

Baca Juga: Dua Perempuan Usia 19 Tahun Keroyok Temannya di Bontang, Siram Pop Mie Panas ke Korban

Lebih lanjut, Suiza mengaku usulan itu sudah disampaikan pada 2022 silam. Untuk memberikan pekastian Pemkot Bontang masih belum punya solusi yang kongkrit. 

Karena Pemkot Bontang tidak bisa membebaskan lahan yang berada di atas air. Untuk solusi kedepannya Kelurahan Bontang Kuala akan berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop-UKMP). 

"Kita sangat inginkan pedagang Oleh-Oleh itu bisa dijadikan 1 tempat. Nanti kita coba carikan alternatifnya," sambungnya. 

Selain ke lintas OPD. Pihak Kelurahan juga akan menggalang bantuan lepada CSR Perusahaan u tik sementara membantu renovasi kios pedagang. 

Kendati begitu untuk mewujudkan renovasi itu harus mendapat persetujuan pemilik bangunan. Karena pedagang di sana masih menyewa. 

Baca Juga: Bontang Dipastikan Tak Sumbang Klub untuk Liga 3 Regional Kaltim, Kenapa?

"Iya karena milik pribadi jadi pemerintah tidak bisa intervensi. Yang paling memungkinkan kolaborasi dengan CSR perusahaan. Tapi perlu dipertimbangkan apakah disetujui oleh pemilik rumah sewa tersebut," pungkasnya.

Load More