SuaraKaltim.id - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol-PP) Bontang Ahmad Yani mengaku belum menerima hasil pemeriksaan urine jajarannya. Untuk diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah melakukan tes urine pada Senin (4/12/2023) kemarin.
Ahmad Yani mengaku, akan menindak tegas personilnya bila ada dari mereka yang dinyatakan positif menggunakan narkoba. Ia mengatakan, jika pekerja itu statusnya honorer maka kontrak akan diputus, sementara untuk yang ASN akan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Saya belum dapat laporan berapa yang terjaring. Hasil saya aja belum tahu. Karena baru pagi tadi saya datang. Kalau adab yang didapat pasti kita tindak tegas," kata Ahmad Yani, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (5/12/2023).
Lebih lanjut, dirinya mengaku sengaja meminta Satpol-PP untuk yang pertama kali dilakukan deteksi dini. Pasalnya, sebagai aparat penegak Perda harus menjadi contoh yang baik buat masyarakat.
Dirinya berharap para personilnya bisa bersih dafi penyalahgunaan narkotika. Diketahui hingga Selasa (5/12/2023) sudah terdapat 125 personil termasuk Ahmad Yani yang diperiksa urinenya.
Terdapat 3 orang staf masih menjalankan cuti saja yang belum diperiksa. Setelah pulang dari luar daerah mereka dipastikan juga akan menjalankan tes urine dari BNNK.
"Masih tunggu 3 orang lagi. Nanti hasilnya kita sampaikan ke Wali Kota Basri Rase. Serta diinformasikan ke media juga," lugasnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan personil Satpol PP Bontang dites urine mendadak oleh BNN Kota. Kepala BNNK Bontang Lulyana Ramdhani mengatakan, Satpol-PP jadi OPD pertama yang dilakukan deteksi dini secara mendadak.
Dalam pelaksanaannya petugas BNNK disiagakan mengkontrol setiap personil Satpol-PP untuk diperiksa urinnya. Agar memastikan semua bisa bebas dari narkoba.
Baca Juga: Bobol Bengkel Warga untuk Cari Uang Jajan, 3 Remaja Ditangkap Polisi di Bontang
"Kita lakukan sejak pukul 08.15 Wita. Ini OPD yang pertama. Jadi Satpol-PP kita dulukan dan mendadak," ucap Lulyana Ramdhani.
Saat hasil pemeriksaan didapati yang positif. BNNK Bontang akan melakukan asesmen dan langsung dilaporkan ke Wali Kota Bontang Basri Rase.
"Kalau ada yang terjaring kita akan proses jntuk rehabilitasi nya," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
Terkini
-
Tiga Puluh Tahun Menanti: Kisah Warga Rapak Indah yang Ditinggal Janji Pemkot Samarinda
-
Beasiswa Energi Jadi Strategi Pemkab PPU Cetak Tenaga Kerja Andalan untuk IKN
-
Bukan Ganti Guru, AI Justru Bantu Ciptakan Kelas yang Lebih Hidup
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?