Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 09 Januari 2024 | 15:57 WIB
Borneo Orangutan Survival (BOS) bekerja melindungi dan merehabilitasi hutan hujan seluas hampir 450.000 hektar [Suarakaltim.id/Istimewa]

SuaraKaltim.id - Borneo Orangutan Survival (BOS) menjadi salah satu lembaga nirlaba di Indonesia yang patut untuk diperhitungkan.

Pasalnya, Borneo Orangutan Survival (BOS) sudah berjuang untuk melestarikan orang utan sejak lama.

Lantas bagaimana sejarah dari Borneo Orangutan Survival (BOS) ini sendiri?

Adapun, Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation ini dibangun sejak 1991. Kisah BOS Foundation bermula di tahun 1991 saat pendirian pusat rehabilitasi sederhana di Wanariset Samboja, Kalimantan Timur.

Baca Juga: Diberikan Pisang Sesisir sama Warga, Viral Video Orang Utan Kelaparan di Jalan Poros Kaltim

Rehabilitasi itu awalnya dibuat sebagai jawaban dari banyaknya orangutan yang ditangkap demi perdagangan satwa ilegal.

Kemudian, dalam dekade-dekade berikutnya, pusat rehabilitasi ini terus berkembang.

Kini, Borneo Orangutan Survival (BOS) telah bekerja sama dengan masyarakat setempat, pemerintah Indonesia, dan masyarakat internasional untuk mencegah kepunahan dan melestarikan orangutan dan habitatnya di Kalimantan, terutama di Kalimantan Tengah dan Timur.

Bahkan, di pulau Kalimantan, Borneo Orangutan Survival (BOS) saat ini menjalankan program pelestarian orangutan terbesar di dunia.

Dalam waktu hampir 30 tahun sejak dibentuk pada tahun 1991, Borneo Orangutan Survival (BOS) telah menolong lebih dari seribu orangutan.

Baca Juga: YKAN Nyatakan Populasi Orangutan di Kaltim Meningkat

Pertolongan ini dilakukan melalui upaya penyelamatan, rehabilitasi, pelepasliaran, translokasi, dan perawatan jangka panjang.

Kemudian terhitung sejak 2012, Borneo Orangutan Survival (BOS) telah melepasliarkan 497 orangutan ke hutan yang aman dan mencatat setidaknya 27 kelahiran alami di hutan.

Borneo Orangutan Survival (BOS) juga bekerja melindungi dan merehabilitasi hutan hujan seluas hampir 450.000 hektar.

Kontributor : Maliana

Load More