SuaraKaltim.id - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Balikpapan mulai menurunkan sejumlah alat peraga kampanye (Algaka) di masa tenang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Satpol PP Balikpapan, Budi Liliono. Ia menyebut penurunan sejumlah algaka itu akan berlangsung beberapa hari nanti.
"Penurunan APK ini mulai hari ini hingga tiga hari ke depan atau tanggal 13," katanya, disadur dari ANTARA, Minggu (11/02/2024).
Ia menjelaskan, penurunan algaka ini dilaksanakan serentak di semua wilayah di Kota Balikpapan yang menyasar baik itu di jalan utama hingga di jalan perlintasan yang sempit atau di dalam gang.
Ia mengatakan, dalam hal ini, Satpol PP membagi regu untuk 6 kecamatan di Kota Balikpapan bersinergi dengan Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam).
"Kami bersama Panwascam dalam tiga hari memaksimalkan untuk menurunkan algaka, memang kami tidak sempurna maka kami juga turut meminta bantuan dari teman-teman Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas)," tutur Budi.
Selain itu, sebagai unsur Pemerintah Kota (Pemkot) yang mendukung suksesnya pemilu berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu, Satpol PP juga menggandeng instansi lainnya dalam penertiban algaka di masa tenang ini.
"Kami juga berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH)" sebutnya.
Menurut Budi, selama proses penurunan algaka yang menjadi kendala adalah algaka yang berada ditempat tinggi, contohnya algaka yang terpasang pada baliho.
Baca Juga: Lima Caleg Muda Samarinda "Dihujani" Pertanyaan Kritis dalam Acara "Tumbuk Caleg"
"Disini kami berkoordinasi dengan Dishub, untuk penggunaan mobil tangga, atau mungkin dari penyedia jasa yang memasang untuk dapat menurunkan baliho yang mereka pasang," jelasnya.
Ia menegaskan, selama masa tenang ini tidak boleh ada kampanye di Balikpapan. Maka tidak boleh ada satu algaka pun atau baliho yang bersifat kampanye di mana sebelumnya juga sudah dilakukan sosialisasi melalui Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk dapat menurunkan sendiri algaka-nya.
"Kami berharap ke calon legislatif bersama timnya untuk bisa menurunkan algaka nya sendiri, saling bersinergi lah dengan kami saling tolong menolong dan membantu untuk dalam menertibkan dan menjaga kondusifitas kota ini," ucapnya.
Secara terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Balikpapan Wasanti menambahkan sosialisasi itu sudah dilakukan empat hari sebelum masa tenang.
"Sosialisasi itu kami sampaikan ke mereka yang ada di Partai Politik (Parpol) maupun peserta pemilu, karena memang di masa tenang tidak boleh ada APK yang terpasang," tegasnya.
Hal itu juga diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu tepatnya pada pasal 1 ayat 36 yang berbunyi masa tenang adalah masa yang tidak dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kampanye.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Skandal 17 Guru Besar di ULM: Rektor Janjikan Pembenahan Total
-
Koperasi Samarinda Tawarkan Beras Lokal untuk Ribuan Porsi MBG
-
Penghijauan Jadi Identitas Baru IKN, Penanaman Pohon Masuk Agenda Rutin
-
Sejak Kelas I SD, Bocah di Samarinda Diduga Dicabuli Hingga Kelas III
-
Pemprov Kaltim Pastikan Lahan Palaran Siap Bangun Sekolah Rakyat