SuaraKaltim.id - Kerajaan Kutai merupakan satu di antara kerajaan di Indonesia yang mengalami perubahan kepercayaan dan agama.
Awalnya, kerajaan ini dikenal sebagai kerajaan hindu tertua di Indonesia, kemudian di akhir pemerintahannya, kerajaan ini berubah menjadi Kesultanan dan rakyatnya beragama Islam.
Lantas bagaimana perubahan kepercayaan di kerajaan Kutai dari beragama Hindu hingga menjadi Islam?
Dikutip dari buku Kamus Bahasa Kutai, Kerajaan Kutai tercatat sebagai Kerajaan Hindu tertua di Indonesia, terletak di pedalaman Kalimantan Timur yang berpusat di Muara Kaman.
Kerajaan ini dibangun oleh Dinasti Sailendra dari Pulau Jawa, sekitar tahun 400 Masehi disebut dengan Kerajaan Mulawarman.
Sebagai bukti sejarah adanya Kerajaan Mulawarman terdapat tujuh Prasasti yang disebut Yupa bertuliskan huruf Palawa dari bahasa Sanskerta.
Yupa merupakan tugu batu yang berfungsi untuk menambatkan hewan korban dalam upacara agama Hindu.
Raja pertama yang memerintah di Kerajaan Mulawarman adalah Kudungga yang mempunyai anak bernama Aswawarman.
Aswawarman memiliki seorang putra yang sangat terkenal, yaitu Sang Mulawarman.
Baca Juga: Prabowo Bakal ke Kaltim, Silaturahmi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura
Kerajaan Kutai Hindu dikenal juga dengan Kutai Ing Martapura yang berdiri sejak abad ke-5 di pedalaman Mahakam, tepatnya di Muara Sungai Mahakam.
Sejak abad ke-14 berubah nama menjadi Kutai Kartanegara. Setelah menyatu dengan Kerajaan
di Pantai Pesisir menjadi Kutai Kartanegara Ing Mardipura pada abad ke-17.
Kerajaan Kutai Hindu terakhir yang memerintah adalah raja kelima Adji Pangeran Temenggung Baya Baya, tahun 1475-1525.
Pada pemerintahan raja keenam, Adji Raja Mahkota (1525-1600) mulai memeluk agama Islam dan masih termasuk ke dalam Kutai Lama.
Terdapat bukit sejarah berupa makam dua raja, yaitu Raja Adji Mahkota dan Raja Adji Dilanggar (1600 -1605) yang tercatat sebagai raja ketujuh.
Kawasan makam ini termasuk wilayah ibukota Kerajaan Kutai yang berkedudukan di Jaitan Layar atau kira-kira di kampung Kutai Lama yang saat ini, termasuk dalam wilayah Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Wamendagri Dorong Kepala Daerah Bangun Ekosistem Inovasi Berbasis Riset
-
DPR Dukung Pemerataan Jalan di Kaltim, Dorong Akses Mudah Menuju IKN
-
TNI AU Naik Kelas, A400M Bawa Indonesia ke Liga Mobilitas Strategis Regional
-
Gibran Dorong Percepatan Pembangunan Papua Lewat Dua Lembaga Khusus
-
Cak Imin: Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Dimulai Akhir Tahun Ini