SuaraKaltim.id - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Jaya Mualimin mengemukakan bahwa angka stunting di provinsi ini dalam kategori sedang, yakni mencapai 17,46 persen.
"Dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim, Bontang merupakan daerah dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu 23,26 persen," katanya, melansir dari ANTARA, Selasa (20/02/2024).
Ia mengatakan, angka stunting di Kaltim sudah mendekati target nasional, meskipun masih ada beberapa kabupaten atau kota yang agak tinggi seperti Bontang.
Untuk menurunkan angka stunting di Kaltim, kata Jaya, pihaknya melakukan berbagai upaya intervensi, khususnya pada 1.000 hari kehidupan pertama anak, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Baca Juga: Bawaslu Pastikan Persandingan Data Rekapitulasi Suara di Kaltim
"Jadi, kalau balita di atas tiga tahun, itu sebenarnya sudah terlambat. Karena pertumbuhan otak dan tubuh anak sudah mulai terbentuk sejak dalam kandungan," ujarnya.
Beberapa intervensi yang dilakukan oleh Dinkes Kaltim, antara lain memberikan makanan tambahan dan tablet tambah darah pada ibu hamil, dan mendorong persalinan di fasilitas kesehatan.
Lalu, memberikan makanan bergizi pada bayi dan balita, memberikan vitamin A, mengobati balita yang mengalami diare, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting.
"Dengan intervensi-intervensi tersebut, angka stunting di Kaltim dapat terus menurun dan kualitas kesehatan anak-anak dapat meningkat," harapnya.
Selain Bontang, daerah lain yang memiliki prevalensi stunting tertinggi adalah Berau sebesar 20,16 persen dan Samarinda sebanyak 19,92 persen.
Baca Juga: Pendidikan Jadi Prioritas Utama, PPU Targetkan Masuk 5 Besar di Kaltim
Sementara itu, kabupaten/kota di Kaltim yang memiliki prevalensi stunting terendah, yakni Kota Balikpapan dengan angka 13,36 persen dan Penajam Paser Utara sebesar 14,10 persen.
Berita Terkait
-
PKT Buka Posko Mudik BUMN di Bandara Sepinggan
-
Pupuk Kaltim Fasilitasi 366 Pemudik Asal Bontang dan Samarinda
-
Cegah Stunting Lewat Investasi Jangka Panjang
-
Telkom Kenalkan Aplikasi Stunting Hub untuk Pantau Kesehatan Gizi Anak Indonesia
-
Siapkan Stok Pupuk Subsidi Lebih Dari 257 Ribu Ton, Pupuk Kaltim Dukung Ketahanan Pangan
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Motor Rusak, Usaha Mandek, Warga Samarinda Keluhkan Dampak BBM Oplosan
-
Dari Infrastruktur hingga UMKM, DPRD PPU Siap Genjot Perubahan Jelang Era IKN
-
Wisata Tambalang Berubah Duka, Bocah Teluk Bayur Tenggelam saat Liburan Keluarga
-
Rp 10 Miliar untuk Wifi Gratis, Apa Saja yang Didapat Warga Desa Kaltim?
-
IKN Sudah Mewah, Tapi Tikus Masih Jadi Tuan Rumah?