Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 21 Februari 2024 | 16:30 WIB
Makam Kesultanan Kutai di Tenggarong. [Ist]

SuaraKaltim.id - Makam sultan dan raja-raja di Kutai Kertanegara selalu ramai untuk berziarah warga lokal maupun luar daerah setiap tahunnya.

Terlebih, setiap mendekati hari jadi Kota Tenggarong di September akhir, makam para raja ini selalu menjadi kunjungan wajib.

Di makam tersebut terdapat makam pendiri Kota Tenggarong, Sultan Aji Muhammad Muslihuddin atau Sultan Aji Imbut yang merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-15.

Makam Sultan Aji Muhammad Muslihuddin ini berada di kompleks pemakaman keluarga kesultanan yang berada di samping keraton Kutai Kartanegara.

Baca Juga: Resep Roti Gembong Khas Kutai, Kudapan Andalan Para Raja di Masa Lampau

Saat ini, kompleks tersebut menjadi Museum Mulawarman yang terletak di Jalan Diponegoro, Kelurahan Panji-Tenggarong.

Kota Tenggarong sendiri didirikan pada tanggal 28 September 1782 oleh Sultan Kutai Kartanegara ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin yang juga dikenal dengan nama Sultan Aji Imbut.

Kota Tenggarong sejak awal berdirinya merupakan ibu kota Kesultanan Kutai Kartanegara.

Sejarah mencatat, semula kota ini bernama Tepian Pandan ketika Sultan Aji Imbut memindahkan ibu kota kerajaan dari Pemarangan yang saat ini adalah wilayah Desa Jembayan.

Kemudian nama Tepian Pandan kemudian diubah menjadi Tangga Arung yang berarti rumah raja oleh Sultan Aji Imbut.

Baca Juga: Wisata Edukasi Sejarah di Istana Sultan Kutai, Ada Benda Pusaka hingga Makam Anggota Kerajaan

Namun pada perkembangannya, Tangga Arung lebih populer dengan sebutan "Tenggarong" hingga saat ini.

Load More