SuaraKaltim.id - Batu Indra Giri merupakan batu sejarah yang dibawa oleh tim ekspedisi penyebaran agama Islam dari Kerajaan Demak bernama Abu Mansyur Indra Jaya.
Kini batu tersebut berada di Kecamatan Paser Belengkong yang berada di dekat Museum Sadurengas di komplek makam raja-raja Paser.
Lantas bagaimana cerita rakyat di balik temuan Batu Indra Giri ini?
Rupanya, Batu Indra Giri ini memiliki keterkaitan dengan Putri Petung. Putri Petung merupakan ratu pertama atau pemimpin dari Kerajaan Sadurengas sebelum namanya berubah menjadi Kerajaan Paser.
Putri Petung diceritakan mulai memimpin kerajaan Sadurengas saat usianya 20 tahun. Sang putri sempat dianggap belum cukup untuk memimpin kerajaan karena usianya yang masih muda.
Tetapi setelah itu, dalam kepemimpinannya, Putri Petung memimpin dengan arif dan bijaksana membuat rakyatnya menjadi aman dan damai.
Kemakmuran Kerajaan Sadurengas sempat membuat salah satu kerajaan dari daerah selatan yang berbatasan dengan kerajaan Sadurengas berniat mengadakan serangan ke Kerajaan Sadurengas.
Mereka ingin menguasai daerah subur dan makmur tenteram. Akan tetapi, serangan itu tidak berhasil karena Putri Petung dan rakyatnya bekerja sama dengan baik untuk mengatasi serangan-serangan yang dilancarkan negara dari Selatan.
Akhirnya, rakyat Sadurengas dapat memukul mundur pasukan dari Selatan sehingga Kerajaan Sadurengas menjadi kembali aman.
Baca Juga: Bawaslu Paser Libatkan Kades Bersihkan Algaka di Masa Tenang
Kemudian saat itu di usianya yang menginjak 22 tahun, akhirnya Putri Petung diangkat dan diakui oleh penduduk Paser sebagai ratu (raja putri) Sadurengas.
Putri Petung kemudian menikah beberapa kali namun tidak pernah berhasil. Setiap lelaki dalam perkawinanannya mendadak mati atau lari dari peraduan sebelum malam pertama pernikahan.
Hal tersebut disebabkan sari bambu yang melekat di badan Putri Petung. Hingga suatu ketika datanglah rombongan pelayaran syiar Islam dari Jawa yang dipimpin Ki Raden Mas Mantri atau Pangeran Indera Jaya dari Giri atau Abu Mansyur Indra Jaya.
Pangeran tersebutlah yang berhasil menyembuhkan penyakit Putri Petung dan menikahinya.
Setelah menikah, bongkahan batu yang berasal dari Giri dibongkar dari kapal layarnya dan disimpan di pemukiman Benuo hingga kini.
Bongkahan batu tersebut oleh penduduk setempat dianggap keramat disebut dengan Batu Indra Giri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Mitigasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Akhir Tahun di Kaltim
-
Warga Kaltim Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
-
CPO Melemah, Harga Sawit di Kaltim Anjlok
-
Pemprov Kaltim Janji Perjuangkan Tenaga Honorer Lama Menjadi PPPK
-
Sikap Berseberangan: DPRD vs PUPR Soal Sengketa Tanah Jalan di Bontang Lestari