SuaraKaltim.id - Viral di media sosial nelayan asal Kelurahan Bontang Kuala yang kapalnya tenggelam karena menabrak pipa saluran air beberapa waktu lalu. Walhasil seluruh isi barang di dalam kapal ketinting milik warga hanyut.
"Kapalnya pecah karena menabrak pipa saluran air," ucapnya dalam video yang disebar, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (27/02/2024).
Beruntung, akibat kejadian itu nelayan berhasil diselamatkan. Kemudian barang-barang yang dibawa masih bisa diambil untuk dievakuasi.
Jaringan media ini lantas berusaha meminta keterangan resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang ihwal kendala nelayan yang kesulitan melaut karena ada pipa yang timbul.
Warga menyarankan, agar pipa itu bisa ditenggelamkan agar tidak membahayakan nelayan lainnya kemudian hari.
"Bisa di pendam (tenggelamkan) aja itu pipa. Biar tidak ada lagi korban," jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari Lurah Bontang Kuala Bagus Susanto dan Kepala Bidang (Kabid) Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto.
Jaringan pipa ini sebelumnya juga dikeluhkan para nelayan ke DPRD Bontang. Pipanisasi air bersih dari Bontang Kuala menuju Kampung Malahing dikeluhkan nelayan. Dari panjang 3,5 kilometer, beberapa titik kerap menganggu aktivitas nelayan di atas laut.
Menerima laporan itu rombongan Komisi III DPRD Bontang langsung mendatangi lokasi. Di lapangan dewan melihat beberapa pemberat dan pipa sering menghambat nelayan saat membawa kapalnya.
Baca Juga: Terpilih dari 3 Kandidat, Sosok Ini Calon Kuat Kadis DPMPTSP Bontang
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menyayangkan, pipanisasi itu yang harusnya berdampak baik justru juga menimbulkan masalah.
Sering kali pipa itu tidak sengaja ditabrak nelayan yang mengakibatkan kerusakan pada kapal. Tidak hanya itu bahkan baling-baling kapal juga sering patah ketika mengenai pipa tersebut.
Untuk itu, perlu adanya tindaklanjut. Khususnya OPD terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang harus segera memperbaiki bagian pipa yang mengganggu nelayan.
"Kasihan nelayan harus jadi korban karena pipa itu sampai mengganggu akses mereka melaut. Banyak kerugian nelayan kerap menabrak pondasi pipa itu. Kemudian kapal bocor dan baling baling kapal patah," kata Amir Tosina, Rabu (8/3/2023) lalu.
Politisi Partai Gerindra itu menilai ada perencanaan yang kurang matang. Pasalnya, dari pantauan lokasi kedalaman setiap pipa tidak sama.
Belum lagi tidak adanya rambu-rambu yang memperingatkan nelayan untuk mencari rute lain. "Harusnya ada plang pemberitahuan kalau ini kan tidak. Harus secepatnya dikerjakan," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Lima Pemuda Diamankan Usai Viral Tunggangi Penyu di Derawan
-
Bulog Pastikan Stok Beras Samarinda Aman hingga Akhir Tahun
-
IKN dalam Ancaman Narkoba? Polres PPU Tegaskan Tak Ada Ruang untuk Pengedar
-
Harga Sawit Naik, Petani Kaltim Nikmati Hasil Panen Lebih Manis
-
662 Kasus Kekerasan Tercatat di Kaltim, Mayoritas Korbannya Anak