Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 27 Februari 2024 | 15:45 WIB
Tangkapan layar kapal nelayan di Bontang Kuala tenggelam usai menabrak pipa air PDAM. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Viral di media sosial nelayan asal Kelurahan Bontang Kuala yang kapalnya tenggelam karena menabrak pipa saluran air beberapa waktu lalu. Walhasil seluruh isi barang di dalam kapal ketinting milik warga hanyut.

"Kapalnya pecah karena menabrak pipa saluran air," ucapnya dalam video yang disebar, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Selasa (27/02/2024). 

Beruntung, akibat kejadian itu nelayan berhasil diselamatkan. Kemudian barang-barang yang dibawa masih bisa diambil untuk dievakuasi. 

Jaringan media ini lantas berusaha meminta keterangan resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang ihwal kendala nelayan yang kesulitan melaut karena ada pipa yang timbul. 

Baca Juga: Terpilih dari 3 Kandidat, Sosok Ini Calon Kuat Kadis DPMPTSP Bontang

Warga menyarankan, agar pipa itu bisa ditenggelamkan agar tidak membahayakan nelayan lainnya kemudian hari. 

"Bisa di pendam (tenggelamkan) aja itu pipa. Biar tidak ada lagi korban," jelasnya. 

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari Lurah Bontang Kuala Bagus Susanto dan Kepala Bidang (Kabid) Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto. 

Jaringan pipa ini sebelumnya juga dikeluhkan para nelayan ke DPRD Bontang. Pipanisasi air bersih dari Bontang Kuala menuju Kampung Malahing dikeluhkan nelayan. Dari panjang 3,5 kilometer, beberapa titik kerap menganggu aktivitas nelayan di atas laut. 

Menerima laporan itu rombongan Komisi III DPRD Bontang langsung mendatangi lokasi. Di lapangan dewan melihat beberapa pemberat dan pipa sering menghambat nelayan saat membawa kapalnya. 

Baca Juga: Kasus Udin Mulyono Selesai, Tidak Ditemukan Pelanggaran Pemilu 2024

Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina menyayangkan, pipanisasi itu yang harusnya berdampak baik justru juga menimbulkan masalah.

Sering kali pipa itu tidak sengaja ditabrak nelayan yang mengakibatkan kerusakan pada kapal. Tidak hanya itu bahkan baling-baling kapal juga sering patah ketika mengenai pipa tersebut. 

Untuk itu, perlu adanya tindaklanjut. Khususnya OPD terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bontang harus segera memperbaiki bagian pipa yang mengganggu nelayan. 

"Kasihan nelayan harus jadi korban karena pipa itu sampai mengganggu akses mereka melaut. Banyak kerugian nelayan kerap menabrak pondasi pipa itu. Kemudian kapal bocor dan baling baling kapal patah," kata Amir Tosina, Rabu (8/3/2023) lalu.  

Politisi Partai Gerindra itu menilai ada perencanaan yang kurang matang. Pasalnya, dari pantauan lokasi kedalaman  setiap pipa tidak sama. 

Belum lagi tidak adanya rambu-rambu yang memperingatkan nelayan untuk mencari rute lain. "Harusnya ada plang pemberitahuan kalau ini kan tidak. Harus secepatnya dikerjakan," sambungnya.

Mengkonfirmasi hal itu Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air PUPRK Bontang, Edi Suprapto mengaku, akan segera menindaklanjuti pembenahan. 

Utamanya dengan memasang plang pemberitahuan. Setelah itu, untuk perencanaannya pembangunan pondasi pipa tidak boleh merusak terumbu karang yang ada disitu. 

Makanya, tindaklanjutnya nanti akan memperbaiki berapa pondasi yang sering ditabrak oleh kapal. "Iya kalau perencanaan sudah sesuai. Pondasinya juga sudah ada didasar laut. Cuman ada beberapa titik yang akan disempurnakan," terang Edi.

Load More