Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 05 Maret 2024 | 13:45 WIB
Adat Belian Bawo turun temurun yang berasal dari nenek moyang Suku Dayak. [Ist]

SuaraKaltim.id - Adat Belian Bawo merupakan salah satu adat turun temurun yang berasal dari nenek moyang suku Dayak di Kalimantan Timur (Kaltim).

Adat Belian Bawo merupakan ritual atau upacara untuk mengusir penyakit atau mengobati penyakit dari seseorang yang dipercaya berasal dari makhluk halus.

Ritual adat ini dilakukan oleh sebagian masyarakat Dayak khususnya yang masih menganut agama Kaharingan seperti Suku Dayak Lawangan, Dayak Ma'anyan, Dayak Meratus, dan Dayak Benuaq.

Adat Belian Bawo ini dahulu kerap dilakukan karena masyarakat di zaman dahulu masih sangat erat mempercayai soal tradisi berdasarkan keagamaan.

Baca Juga: Polres Kukar Tertibkan Judi Berkedok Adat, Temukan Dadu, Tongkok, dan Sabung Ayam

Kepercayaan yang dipercaya masyarakat itu antara lain pemujaan kepada roh nenek moyang, kepada setiap benda baik benda hidup maupun benda mati mempunyai jiwa.

Bahkan, kala itu kepercayaan pada kekuatan gaib pada benda dan kepercayaan kepada makhluk halus sangat kental adanya.

Mereka percaya sampai kepada kejadian di alam manusia seperti sakit, mati, panen tidak jadi adalah akibat marahnya makhluk halus.

Kepercayaan kepada kekuatan yang tak nampak ini mendorong mereka selalu berusaha untuk menyenangkan hati makhluk-makhluk halus.

Untuk mengadakan hubungan dengan makhluk halus, mereka harus memakai perantara dan dalam suku Dayak Benuaq disebut pemeliatn atau pemimpin adat dari ritual Belian Bawo.

Baca Juga: Pakaian Adat Tari Ngerangkaw, Tarian Upacara Kematian Suku Dayak Benuaq

Tetapi dengan melihat masyarakat suku Dayak Benuaq di masa sekarang, maka kita akan melihat perkembangan pesat dalam hal kebudayaan.

Load More