SuaraKaltim.id - Kapolresta Balikpapan Kombes Pol Anton Firmanto menyebutkan, kasus narkoba jenis metamfetamina atau yang dikenal dengan sabu-sabu mendominasi beberapa kasus yang berhasil diungkap Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Balikpapan dalam kurun waktu hampir tiga bulan terakhir atau tepatnya sejak awal tahun hingga 11 Maret 2024.
"Dalam kurun waktu tersebut, kami berhasil mengungkap sebanyak 62 kasus peredaran sabu-sabu," katanya, melansir dari ANTARA, Kamis (14/03/2024).
Ia mengatakan, dari 62 kasus narkoba itu polisi berhasil meringkus sebanyak 75 tersangka yang terdiri dari 68 orang pria dan 7 wanita serta 2 orang lainnya merupakan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
Anton menyebutkan tersangka itu diringkus di 19 kelurahan dari total 34 kelurahan yang ada di Kota Balikpapan. Kasus terbanyak terdapat di Kelurahan Baru Tengah dan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat mendominasi pengungkapan kasus.
Baca Juga: Ramadan Ke-3, Ini Jadwal Imsak untuk 3 Kota Besar di Kaltim
"Di Kelurahan Baru Tengah kami mengungkap sebanyak 14 kasus dan 7kasus di Baru Ilir," sebutnya.
Menurutnya di Kelurahan Baru Tengah ada kawasan yang namanya Gunung Bugis, di kawasan itu acap kali menjadi sasaran empuk peredaran narkotika jenis sabu di Kota Balikpapan.
Selain di dua kelurahan tersebut, polisi juga mengungkap di sejumlah kelurahan lainnya yaitu Kelurahan Klandasan Ilir sebanyak 4 kasus, Kelurahan Margomulyo 3 kasus, Kelurahan Manggar Baru, Manggar, Sepinggan, Sepinggan Baru, Damai, dan Batu Ampar sebanyak 2 kasus.
"Serta 6 kelurahan lainnya itu masing-masing ada 1 kasus," ujarnya.
Anton menuturkan, dari sejumlah kasus tersebut, polisi turut mengamankan sebanyak 272,65 gram sabu-sabu yang dipasok dari 3 wilayah di Kalimantan Timur. Kapolres menyebutkan 3 wilayah itu adalah Samarinda, Samboja, dan Handil.
Baca Juga: Beras SPHP Dijual di Atas HET, Polresta Balikpapan Amankan 1,65 Ton Beras
"Jadi alur peredaran narkoba tersebut dari bandar Balikpapan menelpon bandar yang dikenal baik di Samarinda, Samboja maupun Handil untuk memastikan stok barang, kemudian menentukan cara transaksi," jelasnya.
Lebih lanjut Anton menjelaskan cara transaksi yang dimaksud adalah apakah menerima mengambil sendiri di Balikpapan serta jumlah sabu, harga dan cara pembayaran.
"Setelah sabu sampai di Balikpapan, kemudian sabu dikemas menggunakan plastik klip bening berukuran kecil," tambahnya.
Kemudian, setelahnya barang turun ke pengedar untuk diedarkan dengan harga yang ekonomis, yaitu mulai dari Rp 150-300 ribu.
"Untuk target sasarannya, semua warga Balikpapan yang berminat melalui kurir," lanjutnya.
Anton menambahkan, tak hanya narkoba jenis sabu-sabu, sepanjang waktu itu, Satresnarkoba Polresta Balikpapan juga meringkus penjual obat keras yaitu LL atau dobel L.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
6,8 Juta Ton Sampah Plastik Setahun: DLH Kaltim Bergerak dari Stadion ke Bank Sampah
-
SMK dan Ponpes Siap Hadir di IKN, Cetak SDM Unggul Berbasis Karakter
-
Meneladani Keikhlasan di Hari Raya Kurban, Wagub Kaltim Ajak Perkuat Solidaritas
-
Bangkit dari Tekanan, Pariwisata Kaltim Siap Melaju Lewat Inovasi
-
Samsung Lipat Tiga Muncul di Situs Sertifikasi China, Siap Bersaing dengan Huawei