SuaraKaltim.id - Bulog Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) hingga pertengahan Maret ini terus membantu pemerintah dalam menahan laju inflasi, salah satunya dengan menyalurkan beras kepada warga miskin sesuai kriteria yang ditetapkan pemerintah.
Hal itu disampaikan Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal belum lama ini. Ia mengklaim ada banyak kegiatan yang mereka lakukan untuk membantu menahan laju inflasi.
"Seperti melalui gerakan pangan murah, pasar murah, operasi pasar, dan penyaluran bantuan pangan," ujarnya, melansir dari ANTARA, Jumat (15/03/2024).
Khusus untuk bantuan pangan, pada Januari lalu telah disalurkan sebanyak 724,37 ton beras, atau tercapai 98,30 persen dari target penyaluran sebanyak 736,93 ton untuk 73.693 keluarga penerima manfaat (KPM).
Kemudian pada Februari telah tersalurkan 677,29 ton beras atau tercapai 91,91 persen dari target penyaluran sebanyak 736,93 ton beras untuk 73.693 KPM.
Sedangkan hingga pekan kedua Maret ini baru tersalurkan sebanyak 14,38 ton beras, atau baru tercapai 1,95 persen dari total target penyaluran sebanyak 736,93 ton, namun ia optimis sebelum akhir Maret mampu menyalurkan semua beras sesuai dengan data warga miskin yang tersebar di enam kabupaten/kota.
Sebanyak enam kabupaten/kota yang menjadi sasaran penyaluran beras sebanyak itu adalah Kota Samarinda, Bontang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kutai Kartanegara (Kukar), Kutai Barat (Kubar), dan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dengan masing-masing KPM menerima sebanyak 10 kilogram per bulan.
Rinciannya adalah di Samarinda sebanyak 259,61 ton beras untuk 25.961 KPM per bulan, di Kota Bontang terdapat 5.086 KPM dengan penyaluran beras sebanyak 50,86 ton, Kabupaten Kukar terdapat 20.894 KPM yang segera menerima 208,94 ton.
Kemudian, Kabupaten Kutim sebanyak 14.350 KPM yang siap menerima sebesar 143,5 ton, Kabupaten Kubar ada 6.143 KPM yang akan menerima 61,43 ton, dan Kabupaten Mahulu terdapat 1.256 KPM dengan jumlah 12,56 ton.
Baca Juga: Apa Itu Kue Talam? Menu Takjil Khas Samarinda yang Jadi Favorit Warga
Penyaluran beras bantuan pangan ini masuk dalam Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), tujuannya antara lain untuk meningkatkan penyediaan pangan guna menjamin stabilitas pasokan pangan antarwaktu dan antardaerah, termasuk untuk mengantisipasi kerawanan pangan.
"Tujuan lainnya adalah untuk mencegah laju inflasi, karena dengan tercukupinya beras sampai ke rumah tangga, dipastikan tingkat permintaan beras di pasar akan berkurang yang tentunya dapat mengurangi inflasi," katanya pula.
Penerima Program CPP ini memiliki syarat tertentu, yakni keluarga dengan kriteria rawan pangan, keluarga miskin, keluarga yang memiliki anak stunting atau keluarga yang berpotensi memiliki anak stunting maupun gizi buruk, sehingga mereka berhak menerima bantuan 10 kg per KPM per bulan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Orang Aceh Ada di Logo Kota Salem, Gubernur Aceh Kirim Surat ke Amerika Serikat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
-
6 Rekomendasi HP dengan Kamera Canggih untuk Konten Kreator 2025
Terkini
-
IKN Dibuka Lebar untuk Dunia: Basuki Tegaskan Komitmen Investasi Sehat dan Berkelanjutan
-
BMKG Ingatkan Kaltim: Kemarau Basah Bisa Picu Karhutla dan Krisis Air
-
Seno Aji Tegaskan FKDM sebagai Mitra Strategis Jaga Keamanan Wilayah
-
Revisi UU IKN Mengemuka, DPRD Kaltim: Jangan Gegabah Ubah Aturan!
-
Ketika Elpiji Harus Diantar dengan Ketinting: Cerita Distribusi Energi di Mahulu