SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi 34 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga pihak terkait diimbau melakukan penanganan.
Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida.
"Sebanyak 34 titik panas ini terpantau sepanjang Sabtu kemarin (39/3) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," ujarnya, melansir dari ANTARA, Senin (01/04/2024).
Sebaran titik panas ini telah disampaikan ke pihak terkait seperti Masyarakat Peduli Api, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Ia juga mengatakan, jumlah 34 titik panas ini mengalami peningkatan drastis ketimbang hari sebelumnya, Jumat (29/03/2024), yang hanya terpantau empat titik dan tersebar di dua kabupaten yakni di Kutai Timur ada tiga dan di Kabupaten Berau satu titik.
"Sedangkan 34 titik panas yang terpantau sepanjang Sabtu kemarin tersebar pada empat kabupaten yakni Paser (2), Kutai Timur (Kutim) 18, Kutai Kartanegara (Kukar) 13, dan Kabupaten Berau 1 titik," ucapnya.
Rinciannya adalah di Paser yang terdapat dua titik berada di Kecamatan Batu Sopang dengan tingkat kepercayaan menengah, satu titik di Berau berada di Kecamatan Sambaliung, juga dengan tingkat kepercayaan menengah.
Di Kutim yang terdapat 18 titik, lanjutnya, tersebar pada empat kecamatan yakni Sangatta Utara 1 titik, Bengalon 14 titik Karangan 1 titik, dan Kecamatan Kaubun 2 titik, semuanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdapat 13 titik tersebar pada lima kecamatan yaitu Anggana 4 titik, Kenohan 2 titik, Loa Janan 3 titik, Sanga-Sanga 2 titik, dan Kecamatan Sebulu 1 titik, semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," katanya.
Baca Juga: Kenaikan Harga TBS Sawit di Kaltim Capai 5,35%, Ini Rinciannya
Mengingat jumlah titik panas mengalami peningkatan, maka ia mengimbau semua pihak selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan terjadi karhutla saat terkena percikan bara, apalagi api," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!