SuaraKaltim.id - Dibalik agresi militer yang dilakukan Kerajaan Kutai Kertanegara untuk menguasai Kerajaan Kutai Martapura, terdapat beberapa cerita menarik dibelakangnya.
Kala itu, Kerajaan Kutai Martapura didominasi oleh pemeluk agama Hindu. Di akhir runtuhnya kerajaan Kutai Martapura, para pemuka agama Hindu melakukan upaya yang sangat besar.
Upaya tersebut adalah penyelamatan patung-patung pemujaan agama Hindu yang dianut oleh masyarakat Martapura kala itu.
Para pemuka agama Hindu dengan diam-diam mengangkut arca-arca itu dan menelusuri sungai Telen menuju ke suatu bukit yang berdiri tunggal di tengah-tengah hutan belantara.
Patung-patung yang diselamatkan itu di antaranya arca Mahadewa, Guru, Ganeca, Kartikeya, Mahakala, Nandicwara dan Nandin.
Arca-arca itu kemudian ditempatkan dalam salah satu gua dari bukit tersebut. Bukit ini merupakan bukit dari batu hidup yang memiliki tidak kurang dari sepuluh pintu gua yang hampir menyerupai pintu gerbang.
Bentuk bukit ini semacam sebuah kotak persegi empat panjang yang terletak di atas sebidang lantai. Di dalam salah satu gua ditemukan sebuah ruangan lebar yang hampir menyerupai sebuah ruangan istana.
Kemudian di tengah-tengah ruangan itu terdapat sebuah batu yang menyerupai sebuah meja yang berkaki tunggal.
Batu-batu hidup yang berwarna putih dan keras bagaikan pilar menunjang langit-langit gua itu. Dinding gua itu senantiasa basah karena resapan air dari atas, sehingga membuat udara dalam ruangan ini menjadi lembab.
Baca Juga: Tak Hanya Turunan, Ini Syarat Jadi Raja di Zaman Kerajaan Kutai Kertanegara
Sebuah pintu gua yang lain terletak di suatu lereng buklt itu yang letaknya diperkirakan tidak kurang dari enam puluh meter dari kaki bukit.
Melalui pintu gua ini terdapat ruangan yang terletak kurang lebih 1,5 meter di bawah bibir pintu gua.
Di dalam ruangan ini terdapat lagi pintu gua yang kedua di mana di dalamnya terdapat lagi sebuah ruangan yang besar dan gelap. Di dalam ruangan inilah arca-arca Hindu itu ditempatkan oleh para Brahmana dan pengikut agama Hindu yang masih setia.
Di tempat ini mereka yakin bahwa pasukan dari Pangeran Sinum Panji Mendapa tidak mungkin untuk menemukan patung-patung pujaan itu.
Saat ini, bukit tersebut dinamakan Gunung Kombeng yang berada di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Industri Lokal Siap Penuhi Kebutuhan Food Tray Program Makan Bergizi Gratis
-
Kemlu Pastikan Seluruh WNI di Nepal Aman, Pemulangan Selesai 18 September
-
Dasco Bantah Kabar Surpres Kapolri dari Presiden Prabowo
-
Isu Surpres Pergantian Kapolri Menguat, Prasetyo Hadi: Tidak Benar
-
Ruang Publik Jadi Sarana Sosialisasi, Video Program Pemerintah Tayang di Bioskop