SuaraKaltim.id - Sultan terakhir Kutai Kertanegara ing Martadipura, Aji Muhammad Parikesit memiliki latarbelakang dan cerita hidup unik yang patut untuk dikenang oleh masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim).
Saat ini, nama dari sang sultan terakhir ini diabadikan menjadi nama rumah sakit di daerah Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Adapun, Aji Muhammad Parikesit ini merupakan Sultan Kutai Kartanegara ke-19 yang memerintah dari 1920 sampai 1960.
Ia dikenal sebagai sultan terakhir dari Kerajaan Kutai Kertanegara ing Martadipura yang kemudian berubah menjadi kesultanan.
Selama masa kepemimpinannya, Sultan Aji Muhammad Parikesit berkuasa secara penuh dan menjalankan roda pemerintahan yang telah diwariskan oleh para pendahulu beliau.
Sultan Aji Muhammad Parikesit pun sering melakukan kunjungan ke daerah-daerah di wilayah Kesultanan.
Di sisi lain, dikutip dari buku Salasilah Kutai dari A. Adham, Sultan Aji Muhammad Parikesit merupakan satu-satunya raja dari Kutai yang mendapat didikan barat.
Sehingga, ia juga dekat dengan para menteri kerajaan Ratu Wilhelmina dari Belanda hingga memberikan keberkahan.
Sang Ratu akhirnya memberikan piagam dan lencana tertinggi dari Pemerintah Belanda yang berkedudukan di Den Haag kepada Sultan Aji Muhammad Parikesit.
Baca Juga: Dasar Hukum yang Mengatur Masyarakat di Zaman Kerajaan Kutai Kartanegara
Namun setelahnya, hubungan sang sultan dengan negara lain yang saat itu mengalami desakan, Jepang, menjadi sorotan.
Pada zaman pemerintahan Jepang di Indonesia, Sultan Aji Muhammad Parikesit diharuskan bersumpah setia kepada Tenno Heika.
Oleh pemerintah pendudukan Jepang, sang sultan diberi gelar KOO dan daerahnya disebut KOOTI.
Setelah melihat kenyataan dari kekejaman yang dilakukan oleh pemerintah pendudukan Jepang, sang sultan akhirnya memikirkan berbagai taktiknya.
Sebab, kenyataan pemerintah Jepang kala itu yang telah "menyembelih" kurang lebih tiga ratus orang keluarga Raja Pontianak membuatnya berpikir keras untuk orang terdekatnya.
Maka saat itu untuk menyelamatkan kaum kerabat Sultan, segala sesuatu yang menjadi keinginan Jepang dilaksanakannya dengan patuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
CEK FAKTA: Video Mualem Disebut Balas Bobby Nasution Soal Razia Pelat BL
-
CEK FAKTA: Konten Manipulatif Soal Menkeu Purbaya Beredar di Facebook
-
Bank Sampah Jadi Senjata PPU Dukung Lingkungan Bersih di Sekitar IKN
-
DPRD Berau Lihat Peluang Wisata Malam di Balik Tren Warkop 24 Jam
-
Cegah Kekosongan Layanan Publik, Kaltim Usulkan P3K Paruh Waktu