Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 12 Mei 2024 | 18:45 WIB
Basri Rase-Chusnul Dihin. [Ist]

SuaraKaltim.id - Tim bakal calon pasangan Basri Rase dan Chusnul Dihin mengoreksi narasi yang disuarakan Najirah bahwa dia ditinggal berlayar di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bontang. Anggota Liasion Officer (LO) pasangan Basri-Chusnul, Rudi Irawan mengatakan keputusan berpisah bukan inisiatif dari pihaknya.

Kepada jaringan media ini, Rudi mengatakan, semula Basri dan Najirah sudah bersepakat untuk maju di Pilkada bersama-sama. Pun tim telah memasang ratusan alat peraga dengan slogan 'sekali lagi' tersebar di 3 kecamatan se-Kota Bontang. 

Namun, dengan kondisi internal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tak kondusif bagi Basri sehingga memunculkan gerakan maju melalui jalur perseorangan.

"Yah ini kita antisipasi kalau tak bisa pakai partai. Ada jalur independen," ungkap Rudi, melansir dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (12/05/2024).

Baca Juga: Seorang Bocah Perempuan Meninggal Dunia usai Tenggelam di Laut Bontang

Seiring berjalan waktu, kondisi politik dianggap tak menguntungkan Basri. Bersamaan dengan itu, pengumpulan KTP telah berjalan dan memenuhi 17 ribu KTP yang diperoleh dari warga. 

Memasuki penutupan pendaftaran calon perseorangan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bontang, Basri bersama tim mendatangi Najirah untuk mendaftar lewat jalur independen.

"Pak Basri dan kami datang ke rumah Bu Najirah. Minta ajak bergabung daftar di jalur independen ini," bebernya. 

Namun, sebagai kader PDI-Perjuangan, Najirah menunggu keputusan dari DPD PDIP Kaltim. Sayangnya, keputusan dari partai tak mengindahkan Najirah untuk maju melalui jalur independen.

"Jadi bukan kami yang meminta berpisah, tapi PDI-P yang tak mau jalur independen," katanya.

Baca Juga: Basri Rase Pilih Chusnul Dihin, Pengusaha Ayam Goreng, Jadi Cawabup Bontang

Load More