Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 12 Mei 2024 | 17:45 WIB
Momen kebersamaan Basri Rase-Najirah Adi Darma di 2020 lalu. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Keputusan Basri Rase menempuh jalur non-partai atau independen di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bontang disayangkan Najirah. Menjalin sinergi bersama hampir 4 tahun, Basri dan Najirah pisah jalan di menit-menit terakhir pendaftaran calon independen.

Basri Rase memilih Chusnul Dihin sebagai calon pendampingnya di Pilkada nanti. Chusnul, merupakan pengusaha ayam goreng di Bontang. Ia menggantikan posisi Najirah dalam tempo singkat.

"Kemarin sore kami diminta putuskan, tengah malam keputusan kami ambil untuk tetap melalui jalur partai politik," ungkap Najirah didampingi putranya Ferza Agustia Darma, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu (12/05/2024). 

Kepada wartawan, Najirah mengatakan, keputusan untuk kekeh berlayar dengan PDI-Perjuangan karena amanah dari almarhum Adi Darma. Sebelum sepeninggal Adi Darma, lanjut Najirah, suaminya berpesan untuk berjuang melalui PDI-P. 

Baca Juga: Sama-sama Ingin Jadi Wali Kota Bontang, Basri Rase dan Sutomo Jabir Dipanggil DPP PKB

Di samping itu, selama menjabat sebagai Wakil Wali Kota, PDIP telah banyak membantu pergerakan politik di Bontang.

"Saya tak ingin dicap sebagai penghianat," singkatnya. 

Najirah mengaku tak ingin berpisah dengan Basri di Pilkada ini. Namun, keduanya harus berpisah karena keadaan.

"Bukan keinginan kami untuk pisah," ucapnya. 

Ferza menambahkan, koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PDI-Perjuangan sejatinya telah disepakati untuk kembali mengusung Basri - Najirah di Pilkada. Pun Ketua DPD PDI-P Syafruddin telah merestui Najirah untuk kembali berpasangan dengan Basri. 

Baca Juga: PKB Bontang Solid Dukung Basri Rase Kembali Bertarung di Pilkada 2024, 7 Bakal Cawawali Telah Mendaftar

Ia bercerita, sebagai kader PDI-P Najirah tak bisa sembarang mengambil sikap politik. Infrastruktur partai yang besar, pasti memiliki strategi dalam mengambil keputusan.

Alih-alih berembuk, Najirah mengaku hanya diberi waktu 8 jam untuk memutuskan beriringan dengan Basri di Pilkada, atau memilih jalan lain. 

"Saya minta tambahan waktu, hingga pagi ini. Tapi tetap tidak bisa," ungkapnya. 

Ferza menilai, keputusan singkat tersebut seolah-olah mengaburkan hubungan harmoni yang dirajut sejak 2019 lalu. Berjuang di Pilkada 2019 hingga menang, namun kenyataan pahit harus pisah jalan karena pilihan jalur independen.

"Sangat saya sayangkan, kenapa terkesan terburu-buru. Padahal kami tetap ingin berpasangan," pungkasnya.

Load More