SuaraKaltim.id - Provinsi Kalimantan Timur memiliki beragam jenis desa wisata yang tersebar di beberapa kabupaten dan kotanya.
Setiap desa wisata ini memiliki keunikannya tersendiri yang dipengaruhi oleh adat istiadat warganya serta lingkungan alamnya.
Contohnya seperti Desa Wisata Merabu Asik yang terletak di Kampung Merabu, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Dikutip dari laman Jadesta Kemenparekraf, Kampung Merabu ini merupakan kampung kecil yang terletak di kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat.
Karst atau pegunungan kapur ini merupakan bentang alam karst yang terletak di dua Kabupaten yaitu Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur di Kalimantan Timur.
Saat ini, kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat dalam pengajuan untuk menjadi Geopark, UNESCO, dan pernah pula dinominasikan untuk masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2015.
Kampung Merabu ini memiliki luas 22.000 hektar dan dihuni sekitar 72 kepala keluarga atau sekitar 300 jiwa lebih.
Penghuni Kampung Merabu adalah masyarakat dari suku Dayak Lebo, yang memiliki kekerabatan dengan Dayak Lebo Merapun, Panaan dan mapulu Tintang.
Namun keunikan desa kecil ini juga terdapat beberapa suku pendatang seperti suku Jawa, Bugis, Kutai Barat, Banjar yang hidup harmonis dalam keragaman suku dan agama.
Baca Juga: Menyingkap Asal Usul Nenek Moyang Suku Dayak, Benarkah dari China?
Mata pencaharian utama masyarakat adalah petani dengan menanam padi darat dan memanfaatkan hasil hutan non kayu, seperti madu, buah buahan, gaharu, dan sarang burung walet.
Kampung ini dapat ditempuh dengan dua jalur jalan darat dari Tanjung Redep. Jika melalui kampung Lesan, menyebrangi sungai lesan dengan bantuan kapal yang dioperasikan masyarakat Lesan dapat ditempuh selama 4 jam.
Sementara jalur lainnya ditempuh selama 6 jam dengan kondisi jalan beraspal dengan beberapa bagian belum beraspal.
Meski ada gempuran perusahaan sawit dan tambang di sekitar Kampung Merabu, masyarakat Kampung masih tetap menjaga kealamian dan menjaga kelestarian hutannya.
Bahkan melalui skema hutan desa, masyarakat kampung Merabu telah mendapatkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, untuk mengelola sekitar 8.425 hektar hutan.
Sejak tahun 2014, melalui Badan Pengelola Hutan Desa Perima Puri bekerjasama dengan mitra LSM dan pemerintah Kabupaten Berau, kampung Merabu memulai pengembangan ekowisata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
5 Link DANA Kaget Sore Ini, Kejutan Cuan Senilai Rp479 Ribu
-
5 Top Mobil Bekas Favorit Keluarga 100 Jutaan, Nyaman dengan Fitur Hiburan
-
Aspirasi Daerah Jadi Penentu Arah RUU Sisdiknas 2025
-
Balikpapan Tawarkan HGU 90 Tahun untuk Dongkrak Arus Investasi
-
3 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Kering dan Hitam, Terbaik Dipakai Harian