SuaraKaltim.id - Suku Dayak merupakan salah satu suku asli Indonesia, tepatnya berasal dari Pulau Kalimantan. Suku yang memiliki keunikan tersendiri ini kemudian terbagi menjadi beberapa rumpun dan sub-suku lainnya.
Salah satu sub-suku Dayak tersebut adalah Suku Dayak Lebo yang saat ini menempati wilayah di Kampung Merabu di pinggiran Sungai Lesan, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Menurut turunannya, suku Lebo ini merupakan sub suku dari suku Dayak Basap yang masih menginduk satu rumpun dengan Dayak Punan. Sementara, sampai saat ini suku Dayak Punan menjadi salah satu rumpun yang terbesar di Kalimantan.
Sama seperti suku Dayak Punan, suku Dayak Lebo ini juga dikenal sebagai 'Penjaga Hutan'. Suku ini hidup dengan nomaden atau berpindah-pindah dan utamanya mendiami sebuah hutan.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Austronesia pada Kepercayaan Kaharingan di Suku Dayak
Cerita suku Dayak Lebo yang nomaden di dalam hutan ini tidak terlepas dari sejarah di masa lalunya.
Kala itu, saat perang antarsuku di Pulau Kalimantan dan tradisi Ngayau atau memenggal kepala musuh masih dilakukan, suku Dayak Lebo ini memilih untuk bersembunyi di dalam hutan.
Sehingga, masyarakat Dayak Lebo seperti terpisah dalam kelompok kecil dan terasingkan di dalam hutan untuk menghindari perang antarsuku.
Alhasil, suku Dayak Lebo ini tidak memiliki tradisi perang antarsuku seperti sub suku Dayak lainnya.
Saat itu, masyarakat Dayak Lebo justru berjibaku sekuat tenaga mereka dengan memanfaatkan apa yang ada di tengah hutan belantara agar tetap bertahan hidup.
Baca Juga: Menyingkap Asal Usul Nenek Moyang Suku Dayak, Benarkah dari China?
Mereka akhirnya memilih tempat untuk bersembunyi menghindari perang antarsuku di sebuah celah di antara bukit batu penuh coretan prasejarah yang saat ini dinamakan karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Dari tempat persembunyian itu, mereka kemudian membuat beberapa bangunan rumah sederhana sebagai tempat tinggal sementara.
Beberapa dari mereka kala itu masih takut menjadi target peperangan antarsuku sehingga masih tinggal secara nomaden atau berpindah-pindah.
Setelah mereka merasa situasi peperangan antarsuku itu mereda dan tidak ada lagi permusuhan antarsuku, mereka akhirnya mulai berani menetap membuat rumah.
Masyarakat Dayak Lebo akhirnya membentuk kampung mereka sendiri dengan membuat hunian rumah, mulai bertani dengan menanam jagung, singkong, dan sayuran lain di tengah hutan.
Bahkan, mereka mulai membentuk aturan adat dengan menetapkan beberapa batasan seperti batasan wilayah hutan yang mereka tempati.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menelusuri Jejak Austronesia pada Kepercayaan Kaharingan di Suku Dayak
-
Menyingkap Asal Usul Nenek Moyang Suku Dayak, Benarkah dari China?
-
Kesamaan Suku Dayak dengan Suku Formosa di Taiwan, Simpan Tengkorak Musuh?
-
Gerakan Nasional Nontunai Berhasil: Transaksi Nontunai di Kaltim Tumbuh 13,03%
-
Pesona Pantai Tanah Merah: Perpaduan Pasir Putih, Hutan Pinus, dan Kesejukan Alam di Dekat IKN
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
7 Manfaat Lendir Siput untuk Perawatan Kulit, Bikin Awet Muda dan Glowing
-
8 Desain Ruang Tamu Minimalis Ukuran 3x3, Solusi Cerdas untuk Rumah Kecil
-
11 Desain Rumah 3 Lantai dengan Rooftop Modern, Solusi Hunian Urban yang Nyaman dan Stylish!
-
10 Desain Dapur Cantik Sederhana di Rumah Kampung, Estetik dan Fungsional!
-
Akhir Pekan Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ratusan Ribu, Jangan Sampai Terlewat!