SuaraKaltim.id - Penilaian Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUKMPP) yang menyatakan pasar selalu ramai disesalkan para pedagang di Taman Citra Loktuan.
Pedagang mengaku omzet penjualan mereka turun drastis sejak pindah ke bangunan baru. Alih-alih bertahan, banyak pedagang yang gulung tikar karena jeratan pinjaman.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Taman Citra Loktuan (AP2TCL) Abdul Azis mengatakan, sejak berjualan di bangunan baru omzetnya selalu minus. Pun berjualan di media sosial harus dilakoni demi menghabiskan barang dagangannya namun hasilnya tak signifikan.
"Mana bisa dilihat dari karcis. Kami yang tahu kondisinya. Gimana susahnya mendapat pembeli di pasar baru. Sudah 2 tahun kami pindah justru sekarang malah rugi," ucap Abdul Azis, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu (05/06/2024).
Sejak pindah, lanjut Aziz, pedagang mengeluh omzetnya turun di bawah 50 persen. Bahkan, untuk membayar tanggungan dari bank setiap bulan kewalahan.
Lokasi bangunan pasar yang baru banyak dikeluhkan pedagang karena tak ramah untuk pembeli. Semisal parkir yang sempit, pintu masuk terbatas, posisi pasar yang berada di bawah membuat pembeli malas untuk turun.
"Sudah ini tempat tidak ideal jadi pasar. Kami minta dipindah. Mediasi terus tapi juga tidak ada hasilnya kan sama saja," sambungnya.
Kemudian, Abdul Azis bercerita sepinya pembeli membuat dirinya lebih cepat untuk pulang ke rumah. Biasanya dia pulang usai shalat zuhur saat ini terpaksa pulang lebih awal.
Karena pembeli sudah sangat sepi pada pukul 11.00 Wita. Saat dirumah ikan yang masih belum laku terjual dimasukkan ke dapan freezer. Sambil menunggu pembeli melalui online.
Baca Juga: Omzet Pedagang Pasar Taman Citra Mas Loktuan Anjlok, Pemkot Bontang Janji Evaluasi Tata Kelola
"Di atas jam 10 sudah sepi sekali. Pedagang lama juga banyak yang tidak berjualan akibat terhambat modal," tuturnya.
Pedagang menuntut Pemkot Bontang untuk dipindah ke tempat yang lama. Karena kondisi lahan saat ini dibiarkan begitu saja dan pedagang dikorbankan untuk pindah.
Persoalan sengketa harusnya bisa diselesaikan cepat. Apalagi Pemkot Bontang sudah memasang plang kalau kawasan itu merupakan aset mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Mobil Kecil Boleh Melintas di Jalan Tol IKN saat Nataru, Berikut Ini Jadwalnya
-
Penerapan MBG Berdampak Positif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat
-
Roda Perekonomian UMKM dan Warga Berputar Berkat Program MBG
-
Ribuan Paket MBG Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumbar
-
Malam Tahun Baru di Balikpapan Lebih Berwarna dengan Pesta 4 Zone Studio