SuaraKaltim.id - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyediakan sebanyak 1.200 liter air minum segar dan menyehatkan hasil filtrasi dari embun untuk konsumsi umum dan pekerja di IKN, sehingga setiap hari pekerja bisa mengonsumsi minuman gratis tersebut.
Hal itu disampaikan Tim Transisi Pengelola HPK IKN Muryanto belum lama ini. Ia menyebut ada 3 unit Harmag untuk mengolah embun jadi air minum.
“Di kawasan Hunian Pekerja Konstruksi Ibu Kota Nusantara (HPK IKN) ini ada tiga unit Harmag, mesin pengolah embun menjadi air minum dengan produksi 1.200 liter per hari,” katanya, disadur dari ANTARA, Minggu (09/06/2024).
Total tiga unit Harmag yang berkapasitas 1.200 liter tersebut terdiri atas satu unit berkapasitas 500 liter, sementara dua unit lainnya masing-masing berkapasitas 350 liter.
Baca Juga: Diduga Visa Bermasalah, 6 Teknisi Taksi Terbang IKN Diamankan Imigrasi
Sedangkan untuk operasional dan pemeliharaan mesin, katanya, Kementerian PUPR menunjuk rekanan, yakni Mekanikal Elektrical and Plumbing (MEP) untuk mengurus agar mesin tetap terpelihara dan manfaatnya terus dirasakan oleh penghuni HPK dan warga lain di IKN.
Sementara itu, Mustofa, selaku Sales Promotion Boy MEP mengatakan, sistem kerja mesin ini adalah menangkap elemen embun dari udara yang diisap melalui kipas dalam mesin.
Embun yang diisap kemudian difilter secara otomatis melalui tiga tahap filtrasi, lantas disinari menggunakan lampu ultraviolet untuk membunuh kuman atau bakteri yang ikut terisap, kemudian secara otomatis masuk dalam dispensi yang masih dalam rangkaian mesin tersebut.
Dalam dispensi kemudian air diolah lagi menjadi tiga suhu, yakni air minum dengan suhu panas, normal, dan dingin.
"Menurut penelitian, kandungan air minum dari embun yang diproses Harmag lebih baik ketimbang air mineral biasa. Ini karena didukung dengan harga mesin yang cukup mahal, sekitar Rp900 juta per unit," ucapnya.
Baca Juga: Desain Mabes Polri di IKN: Mirip Hotel Nusa Dua, Anggaran Rp 1,4 Triliun
Menurutnya, harga sekitar Rp 900 juta ini baik yang berkapasitas 500 liter maupun 350 liter, karena mesin sama, hanya yang membedakan kapasitas tangki.
Ditanya tentang pekerja yang mengonsumsi air embun dari mesin ini, ia mengatakan setiap hari selalu ada pekerja yang datang untuk minum langsung maupun membawa botol.
"Pekerja datang mengambil setiap hari pasti ada, yang paling banyak atau antre itu malam. Kalau sudah antre ini harus dijaga, karena ada yang membawa botol ukuran 1,5 liter dalam jumlah banyak. Satu orang dibatasi hanya boleh 1-2 liter, kalau kebanyakan, kasihan yang lain, nanti tidak kebagian," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
7 Syarat Debt Collector Pinjol Boleh Tagih Utang ke Kantor Konsumen, Melanggar Bisa Dipenjara!
-
6 Kebiasaan Jelang Tidur yang Ampuh Jaga Kesehatan Otak, Wajib Coba Agar Hidup Berkualitas!
-
Seleksi Direksi BUMD Kaltim 2025 Resmi Dibuka, Ini Syarat Lengkapnya
-
Pemetaan Ormas Dipercepat, DPRD Kaltim: Demi Keamanan dan Investasi di IKN
-
Buruan! Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini Sudah Tersebar, Cek Link-nya