SuaraKaltim.id - Kota Balikpapan akan menyiapkan sejumlah objek wisata untuk mendukung terlaksananya upacara kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sebagai daerah penyangga IKN, kota dengan luas 503,3 km² ini mempersiapkan sejumlah objek wisata untuk mendukung terlaksananya upacara kemerdekaan di IKN nanti.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan Ratih Kusuma. Dia mengatakan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah fasilitas wisata dalam rangka pelaksanaan upacara di IKN Agustus mendatang.
“Tempat wisata kami siapkan, seperri wisata pantai, mangrove, kang bejo, kebun raya Balikpapan dan penangkaran,” ujar Ratih disadur dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Kamis (20/06/2024).
Dia mengklaim, masyarakat yang akan berkunjung ke Balikpapan pastinya akan pergi ke tempat wisata. Hal itu diduga sebagai alternatif setelah mendatangi IKN.
“Sehingga dibutuhkan tur guide dan menyiapkan wisata apa yang ada di IKN,” akunya.
Pihaknya juga akan mempromosikan sejumlah wisatawan, baik dalam dan luar negeri, yang mana akan menambah sejumlah atraksi.
“Nanti setiap akhir bulan ada pementasan pesona Balikpapan yang mengangkat kearifan lokal, misalnya di pantai manggar sudah ada,” sambungnya.
Untuk diketahui, target wisatawan di 2024 sekitar 2,5 juta kunjungan, pihaknya mengaku akan meningkatkan sejumlah fasilitas agar menarik wisatawan.
Sekedar informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan meningkatkan peran pihak ketiga atau swasta dalam menambah potensi destinasi wisata. Hal ini dilakukan sebagai upaya dalam meningkatkan penyerapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata di Kota Balikpapan.
Baca Juga: Penampakan Lapangan Upacara IKN yang Ditinjau Jokowi, Sempat Dicibir Belum Layak Pakai
“Kami sangat mengapresiasi dan sangat bangga kalau swasta bisa menyediakan destinasi-destinasi baru,” sambatnya.
Menurutnya, selama ini pemerintah Kota Balikpapan memang menghadapi keterbatasan seperti minimnya anggaran. Selain itu, alasan tidak adanya aset Pemkot Balikpapan yang juga berpotensi dikembangkan sebagai sarana wisata baru.
“Kami juga telah berkomunikasi dengan pihak pengelola agar destinasi wisata dapat dikembangkan,” bebernya.
Di antaranya, pengelola objek wisata harus memenuhi standar sapta wisata. Sehingga tidak serta merta dilakukan penarikan tiket bea masuk.
“Karena memang kita tidak mungkin menyediakan atau menarik retribusi kalau kita tidak menyediakan sarana dan prasarananya,” terangnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Belanja Pegawai Ditekan, Kutim Upayakan TPP ASN Tidak Terpangkas
-
Jaga Identitas di IKN, DPRD PPU Siapkan Payung Hukum untuk Adat Paser
-
Dugaan Kriminalisasi Aktivis Lingkungan di Kaltim: MT Ditahan 100 Hari Tanpa Bukti Baru
-
Kutim Terjebak Warisan Lubang Tambang? Bupati ke KPC: Harusnya Jadi Sumber Penghidupan
-
Dekat IKN, 9.800 Keluarga di PPU Belum Punya Rumah