Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 11 Juli 2024 | 13:30 WIB
Ilustrasi kekerasan anak dan perempuan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Anggota DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar menyoroti, tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Samarinda. Berdasarkan data awal tahun 2024 dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, tercatat ada 240 kasus yang terlapor.

Ia yang juga Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda ini menegaskan, kurangnya inisiatif preventif menjadi penyebab lonjakan kasus tersebut.

"Fokus harus bergeser dari penindakan ke pencegahan," ujar Deni, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Kamis (11/07/2024).

Deni menekankan pentingnya sosialisasi yang efektif, termasuk penggunaan media sosial sebagai alat pencegahan.

Baca Juga: KPU Samarinda Pastikan Hak PPK dan PPS Segera Terpenuhi

Anggota DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar. [Presisi.co]

Ia juga menggarisbawahi bahwa jumlah kasus yang terungkap hanyalah puncak gunung es, sehingga perlu adanya layanan digital untuk advokasi korban.

"Inovasi dalam pencegahan harus melibatkan berbagai entitas," tambahnya, menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor.

Deni juga menekankan peran vital edukasi keluarga dan pendidikan agama dalam membentuk landasan moral anak-anak.

Dengan berbagai upaya ini, Deni berharap bisa membangun kesadaran dan memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap perempuan dan anak-anak di  Samarinda.

Baca Juga: Kualitas SDM Samarinda Disorot Menjelang Peresmian IKN, Politisi Demokrat: Miliki Skill atau Keahlian

Load More