SuaraKaltim.id - Partai Demokrat hingga kini belum memutuskan arah dukungan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim). Partai ini masih mempertimbangkan untuk bergabung dengan pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji atau mendukung petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Wakil Ketua I DPD Demokrat Kaltim Puji Setyowati mengatakan, pihak DPP saat ini tengah membahas terkait arah dukungan di Pilgub Kaltim. Dalam waktu dekat, DPP akan menyampaikan ke publik.
"Paling tidak minggu ini, jadi masih menunggu keputusan DPP," ucap Puji, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (29/07/2024).
Puji menegaskan, apapun keputusan yang diambil DPP, pengurus daerah akan mematuhi dan mendukung keputusan tersebut. Menurutnya, tidak ada ruang bagi pengurus daerah untuk mengabaikan keputusan pusat.
"DPP sedang rapat terkait keputusannya. Apapun keputusannya, kami akan tetap loyal dengan partai Demokrat," jelasnya.
Sementara itu, kemungkinan terjadinya kotak kosong atau calon tunggal dalam Pilgub Kaltim semakin mendekat. PDIP dan Demokrat merupakan partai kunci bagi pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi. Tanpa dukungan dari kedua partai ini, peluang pasangan tersebut untuk bertarung di Pilgub Kaltim akan semakin tipis.
KPU telah mengatur soal mekanisme pemilihan di wilayah dengan pasangan calon tunggal. Hal itu mengacu pada Peraturan KPU RI Nomor 20/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 14/2015 tentang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dengan Satu Pasangan Calon.
Penentuan pemenang merujuk pada ketentuan Undang-Undang Nomor 10/2016 tentang Pilkada, di mana calon tunggal dinyatakan menang jika memperoleh 50 persen dari total suara sah.
"Sesuai amanah UU, ada aturan yang mengatur kotak kosong atau calon tunggal. Yang penting tidak ada unsur memaksa di dalamnya, maka saya kira akan berjalan dengan sendirinya," imbuhnya.
Baca Juga: Isran Noor di Ujung Tanduk, 41 Kursi Menuju Pilgub Kaltim Diamankan Rudy Mas'ud
"Jika memang kotak kosong terjadi, kita sebagai warga negara tetap mengikuti proses Pilkada sesuai dengan mekanismenya seperti apa nanti," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Kualitas Hunian di Sekitar IKN Ditingkatkan, 382 RTLH di PPU Direvitalisasi
-
Pemkot Bontang Tindak Tegas ASN Bolos, TPP dan Gaji Siap Dipotong
-
Rp 16,8 Miliar Disiapkan Pemprov Kaltim untuk Pemerataan Tenaga Dokter Spesialis di IGD
-
Tambang Lesu, IKN Muncul Jadi Penyelamat Ekonomi Kaltim
-
Hidran Tak Aktif, Sprinkler Mati: DPRD Kritik Keamanan Hotel Bumi Senyiur