Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:18 WIB
Istana Garuda di IKN. [Ist]

SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih berlangsung hingga saat ini. Hadirnya ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri, dianggap akan memberikan dampak pembangunan infrastruktur yang merata, baik di Benua Etam maupun di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum) Persekutuan Dayak Kaltim, Syaharie Jaang, Sabtu (10/08/2024) kemarin saat dirinya hadir dalam diskusi daring bertajuk IKN dan Makna Kemerdekaan.

"Nantinya, IKN akan menjadi tonggak pembangunan yang adil dan merata di tanah air, yang akan dilanjutkan ke seluruh daerah lainnya. Kami sangat menyambut kehadiran IKN ini dengan baik dan sukacita serta harapan," ujarnya, dikutip dari ANTARA, Minggu (11/08/2024).

Katanya, dengan adanya pembangunan IKN, masyarakat Kaltim maupun daerah lainnya di Kalimantan, bisa memperoleh kesempatan yang sama dengan masyarakat di Jawa. Khususnya, di bidang pendidikan, baik sekolah negeri, maupun di lingkungan TNI dan Polri.

Baca Juga: Konten Jogging di IKN Jadi Sorotan, Netizen: Tempat Wisata atau Proyek Pemerintah?

Mantan Wali Kota Samarinda ini menyebut, Nusantara memberikan kesempatan bagi masyarakat Kaltim untuk berkarya. Seperti bekerja di kementerian dan lembaga yang diharap bisa lebih terbuka. Kesempatan itu ia sebut akan menular ke berbagai daerah di luar Jawa karena IKN.

Tangkapan layar, Ketum Persekutuan Dayak Kaltim Syaharie Jaang. [ANTARA]

Ia melanjutkan, ketika ibu kota ada di Jawa, tepatnya di Jakarta, masyarakat Kaltim belum merasa merdeka. Baik di segi infrastruktur, pendidikan, maupun kesempatan lainnya.

"Maka dari itu pembangunan IKN ini menjadi harapan panjang bagi kami untuk ke depannya kalau kita bicara tentang kemerdekaan," ucapnya.

Ia pun merasa kehadiran IKN sebagai anugerah yang luar biasa untuk masyarakat di Kaltim maupun Pulau Kalimantan dan bersyukur Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berani melakukan pemindahan ibu kota negara ke Kaltim, meskipun dengan berbagai tantangan yang ada.

Pemindahan ibu kota negara, sambung dia, sebenarnya bukan direncanakan oleh Presiden Jokowi, melainkan sudah ada sejak zaman Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno.

Baca Juga: Sidang Kabinet 12 Agustus: Jokowi dan Prabowo Bahas Transisi di IKN

Namun, menurutnya, hanya Jokowi yang berhasil memberanikan diri untuk mengeksekusi rencana yang telah disusun oleh para pendiri bangsa Indonesia tersebut.

"Ini yang kami lihat, sehingga pembangunan IKN merupakan penghormatan untuk kita semua sebagai bangsa Indonesia," tuturnya.

Load More