Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:45 WIB
Kolase foto listrik dan bensin. [Ist]

SuaraKaltim.id - Masyarakat di Kalimantan Utara (Kaltara) rupanya masih ada yang bergantung membeli bensin dan listrik dari Tawau, Malaysia. Terutama masyarakat pesisir yang berada di di Pulau Sebatik, Nunukan, Kaltara.

Masyarakat yang masih bergantung dengan bensin dari Tawau, Malaysia umumnya berprofesi sebagai nelayan dan pembudidaya rumput laut di Mansapa, Nunukan Selatan.

Kebergantungan sebagian masyarakat di Kaltara dengan bensin eceran dari Tawau, Malaysia ini juga disoroti oleh konten creator lokal di Kalimantan.

Akun Instagram @bedahyangasli pun sempat menyinggung kasus ini pada Juli 2024 lalu lantaran Polres Nunukan sempat melarang masyarakat membeli bensin eceran lagi dari Tawau, Malaysia.

Baca Juga: Bangunan BI di IKN Mulai Berdiri Kokoh Berkilau, Netizen: Kami Butuh Kesejahteraan, Bukan Gedung Mewah

Dua wanita berjilbab dalam video tampak menyinggung terkait larangan yang merugikan warga setempat itu.

"Kalimantan Barat, Indonesia masih bergantung listrik dengan Serawak, Malaysia," ujar sang Wanita yang ada di video, dikutip Minggu (11/08/2024).

"Kalimantan Utara, Indonesia masih bergantung dengan bahan bakar minyak dari Tawau Malaysia," balas temannya.

Mereka pun menyoroti soal larangan yang seharusnya membuat Agen Premium & Minyak Solar (APMS) memperbanyak stoknya.

"Baru-baru ini ada larangan dari Polsek Nunukan tidak boleh jual bensin eceran dari Tawau Malaysia," ucap Wanita pertama.

Baca Juga: Konten Jogging di IKN Jadi Sorotan, Netizen: Tempat Wisata atau Proyek Pemerintah?

"Tapi kan agen premium minyak dan solar ini sering terputus makanya orang-orang dari Kalimantan Utara ini beli bensin dekat Tawau Malaysia," balas Wanita kedua.

"Tapi sekarang masalahnya beda, Polsek Nunukan sudah melarang tak boleh lagi beli bensin dari Tawau Malaysia," tambah Wanita pertama.

"Kalau tak mau orang Kalimantan Utara membeli bensin dari Tawau Malaysia ya siapkan APMS-nya minyak disana jangan sampai putus," ujar wanita kedua.

Mereka pun menyinggung bahwa pemerintah Indonesia saat ini melupakan kepentingan masyarakat kecil di Kalimantan, karena sedang fokus membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Pemerintah Pusat (Indonesia) nih lagi bangun IKN dekat Kalimantan Timur, kau sabarlah sikit (sedikit)," tuturnya.

Kontributor : Maliana

Load More