Selain pelatihan memasak, peserta juga diberikan bibit tanaman. Seperti, pohon cabai dan tomat untuk ditanam di rumah.
"Kami berharap ibu-ibu bisa menanam sendiri bahan pangan di rumah, sehingga lebih sehat dan hemat," sambung Hanna.
Dalam pelatihan ini, pelatih olahan pangan Maulana Yudhistira menyebutkan, para peserta diajarkan berbagai resep masakan khas Kalimantan. Bahan yang digunakan juga berasal dari kebun lokal.
Beberapa menu yang diajarkan, antara lain gangan asam kepala baung, sambal goreng kecombrang, oseng-oseng telur biawan, dan pepes ikan baung.
Baca Juga: Tim Inafis Olah TKP Kebakaran Kilang Minyak Balikpapan, Labfor Segera Diterjunkan
"Kami ingin memperkenalkan kembali masakan tradisional yang mungkin sudah jarang dimasak di rumah," ucapnya.
Maulana menambahkan, memasak sendiri di rumah memiliki banyak manfaat, baik dari segi kesehatan maupun lingkungan.
"Dengan memasak sendiri, kita bisa mengontrol kualitas dan kebersihan bahan makanan. Selain itu, kita juga bisa mengurangi sampah plastik dari kemasan makanan instan," tutur pria yang akrab disapa Kak Yudhis itu.
Sebagai kegiatan yang dianggap memberi edukasi kepada IRT, Pengelola Oemah Keboen, Chitia Agustina yang juga terlibat dalam penyelenggaraan Puan Olah Hayati sangat menyambut baik. Dia menyatakan pentingnya memberikan pengetahuan kepada IRT untuk mengolah pangan yang bergizi bagi keluarga.
"Kita tahu sekarang makanan pada serba instan. Nah, kegiatan Puan Olah Hayati ini menjadi semangat bagi ibu-ibu untuk menghidangkan makanan bergizi dengan olahan khas daerah," beber wanita yang biasa dipanggil Tia ini.
Baca Juga: ITB Beri Program Pelatihan Permakultur ke Warga Pemaluan Dekat IKN
Tia berharap, pelatihan semacam ini tak berhenti di satu kegiatan saja. Melainkan, bisa dilaksanakan secara rutin dan berkala.
Berita Terkait
-
Pertemuan Prabowo-Mega Jilid 2 Terungkap? Ahmad Muzani Sebut Ada Hari Baik
-
Diambil Alih Dasco, Puan Maharani Disebut Absen saat Pembukaan Masa Sidang di DPR, Kenapa?
-
DPR Kembali Buka Masa Sidang Meski Puan Absen, Rapat Paripurna Hanya Dihadiri 292 Anggota
-
Persoalan Geopolitik Jadi Alasan Kongres PDIP Molor? Djarot Saiful Ungkap Alasannya
-
PDIP Belum Gelar Kongres, Peneliti BRIN Singgung Suksesor Megawati dan Belum Solidnya Sikap Partai
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Dampak IKN, Babulu Diusulkan Punya Rumah Sakit Sendiri
-
Cuma Janji, Gaji Tak Dibayar, Karyawan RSHD Samarinda Mengadu ke Disnaker
-
650 Warga Kaltim Terdampak Dugaan BBM Tercemar, Pemprov Turun Tangan
-
Link DANA Kaget Aktif 17 April 2025: Siap-Siap Dapat Saldo Gratis
-
Maruarar Panggil AHY dan Basuki, Bahas Nasib Tower Hunian IKN