SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur masih terus menjadi sorotan.
Salah satu yang selalu menjadi sorotan adalah pembangunan dari Istana Garuda yang menjadi kantor presiden Indonesia nantinya.
Sejak awal, pembangunan dari Istana Garuda ini kerap menjadi topik hangat yang diperbincangkan karena desainnya yang unik.
Desain unik dari Istana Garuda ini dibuat oleh seniman kondang Nyoman Nuarta yang juga membuat patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.
Sayangnya, Istana Garuda yang masih tahap penyelesaian ini sempat disorot karena ketidaksesuaian ekspektasi dari publik.
Banyak publik menilai Istana Garuda ini justru terlihat seram dan angker, bahkan burung garuda yang jadi lambang dari istana dimiripkan dengan kelelawar.
Alhasil, penggunaan dana senilai Rp2 triliun yang digunakan untuk membangun Istana Garuda pun banyak dikritik publik.
Sementara, isu Istana Garuda yang memang sengaja dibuat seram dan angker pun menyeruak.
Lantas benarkah pembangunan Istana Garuda memang sengaja dibuat seram dan angker?
Baca Juga: Satu Dekade Memimpin, Masyarakat Adat Kaltim Tagih Janji Jokowi: Berikan Kembali Kedaulatan
Melalui kutipan dari Jokowi, pembangunan istana presiden memang dibuat harus ada unsur angkernya. Hal ini dikonfirmasi oleh desainer interior Istana Kepresidenan, Rudy Dodo.
"Untuk memenuhi unsur kewibawaan, interior istana tidak boleh dirancang kekinian atau aku, kalua mengutip istilah Pak Jokowi harus ada angkernya sedikit," kata Dodo.
Kini Terlihat Megah
Beberapa waktu lalu, Istana Garuda dikritik karena bangunannya dianggap seram, bernuansa mistis, hingga hewan burung Garuda di patung yang dianggap justru mirip hewan kelelawar.
Tetapi, kritikan tersebut mulai mereda setelah masyarakat melihat langsung bangunan tersebut saat perayaan Upacara Kemerdekaan HUT RI ke-79 di IKN.
Kini, bangunan Istana Garuda pun tampak lebih megah lantaran pembangunannya yang sudah mulai kembali ditata dengan lebih baik lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
128 Penyuluh Dikerahkan Kukar untuk Kawal Swasembada Pangan IKN
-
Unmul Klarifikasi Mahasiswa dalam Video 'Tunggangi Penyu' Derawan: Bukan Bagian Kegiatan KKN
-
Balikpapan Matangkan Lokasi Dapur MBG di Tiga Kecamatan Prioritas
-
Dukung IKN, Pemkab PPU Targetkan 60 Persen Warga Terlayani Air Bersih
-
Harga Beras Premium di Balikpapan Tembus Rp17 Ribu, Jauh di Atas HET