SuaraKaltim.id - Dugaan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal mangkrak kembali berhembus. Akademisi Cross Culture Ali Syarief menyebut alokasi anggaran IKN tidak sesuai keinginan usai Joko Widodo (Jokowi) lengser sebagai Presiden Indonesia.
Hal itu ia sampaikan dalam cuitannya soal beberapa kebijakan Jokowi yang diganti setelah tak jadi presiden. Ali Syarief di akun X-nya, @alisyarief menyebut, kebijakan itu mulai dari Undang-undang (UU) Ciptakerja serta IKN.
"Satu per satu gigi tanggal Jokowi mulai dicabutin; UU Ciptakerja - di revisi MK, IKN tak dialokasikan anggaran yg cukup, ...... dukung sampai gigi gerahamnya di cabut semua," ucapnya, dikutip Minggu (03/11/2024).
Tanggapan warganet
Baca Juga: Dampak IKN, Realisasi Investasi Kaltim Capai Rp 55 Triliun dalam Sembilan Bulan
Warganet yang melihat unggahan itu lantas ramai memberikan tanggapan. Banyak dari mereka justru mendukung cuitan dari Ali Syarief tersebut.
"Padahal philosophy Dari batasan umur 40 thn bisa jadi capres Wapres oleh UU adalah semata mata agar orang nomor 1 Dan 2 benar benar matang di segala aspek. Jadi tidak ada korelasi nya dengan alasan pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah. Emang klo jadi wako lu matang?," tanya @Agust*****.
"uu omnibus era perbudakan modern, kasian pekerja buruh yg diamputasi hak2nya," sebut e_soe*****.
"Memang harus mulai dilakukan dejokowinisasi....dari UU buatan rezimnya, proyel2 mercusuar, menteri/pejabat bermasalah, utang ugal ugalan yang tidak sesuai peruntukkan, penyalahgunaan APBN untuk bansos dan jangan dilupakan fufufafa. Juga lakukan banyak gugatan atas dosa-dosanya," terang @Emhad*****.
"Alhamdulillah... semoga semua giginya segera copot dan "diuzurkan", Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin," harap @Arisk*****.
Baca Juga: Jawab Keraguan, Prabowo Tegaskan IKN Akan Tuntas dalam 4 Tahun
"Sebenarnya kebijakan2 Mulyono lebih kepada kebijakan elite global , Mulyono hanya boneka, karena ada agenda besar yg menjadikan Indonesia sebagai target pasar. Utk kedepannya kita harus sangat2 waspada terutama dlm hal "kesehatan". Perhatiin Menkes skrg," tutur @Antar*****.
Berita Terkait
-
Sebulan Purnatugas, Berapa Gaji Pensiun Jokowi yang Kini Sudah Sibuk Cawe-Cawe Pilkada?
-
Sudah Sampaikan Undangan, RK Belum Dapat Kepastian Jokowi Hadir atau Tidak di Kampanye Akbar RIDO Terakhir
-
Bongkar soal Kebijakan Impor Gula, Tom Lembong Ngaku Diperintah Jokowi
-
Peran Jokowi Saat Pensiun Dikritik: Malah Jastip dan Jurkam
-
Anies Nostalgia Masa Kuliah di UGM Bareng Pramono Anung, Netizen: Jokowi Mana Punya Kenangan
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Generasi Z hingga Baby Boomers: Isran-Hadi Dominasi Survei Poltracking
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Kejar Mimpi di Samarinda: Konser CIMB Niaga Angkat Talenta Lokal
-
Pembagian Uang di Dome Balikpapan, Irma Suryani: Murni Kebiasaan, Bukan Kampanye