SuaraKaltim.id - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Bontang merupakan yang tertinggi di Benua Etam. Yakni mencapai, 7,74 persen di akhir 2023 lalu, sementara rata-rata TPT di Kalimantan Timur (Kaltim) sebesar 6,37 persen. Angka itu diduga menimbulkan kekhawatiran tersendiri untuk Kota Taman.
Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Shemmy Permata berupaya menurunkan TPT di Kota Bontang. Hal itu dia sampaikan pada Minggu (01/12/2024) kemarin.
"Tingkat pengangguran di Kota Bontang tergolong tinggi, yakni di akhir 2023 tercatat sebesar 7,74 persen, sehingga diperlukan berbagai langkah strategis untuk menurunkan tingkat pengangguran, karena tingginya angka pengangguran biasanya memicu kemiskinan," katanya, disadur dari ANTARA, Senin (02/12/2024).
Dalam upaya menurunkan TPT tersebut, melalui kewenangan penganggaran di DPRD dan berdasarkan aspirasi masyarakat, maka bisa dilakukan pelatihan "life skill" sebagai bekal para pemuda dan mereka yang masih menganggur, sehingga mereka bisa diterima di pasar kerja maupun membuka usaha sendiri.
Baca Juga: Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BP'S) Provinsi Kaltim, TPT di Bontang paling tinggi di Kaltim, yakni pada 2023 sebesar 7,74 persen, sedangkan total di Kaltim sebesar 6,37 persen," ujar Shemmy.
Berdasarkan angka tersebut, maka untuk menurunkan TPT bisa dibuat program peningkatan kemampuan sumber daya masyarakat, baik berupa pelatihan maupun kegiatan lain yang tujuannya untuk mengurangi tingkat pengangguran di Kota Bontang.
Meski TPT di Bontang tertinggi di Kaltim, namun berdasarkan data, terjadi penurunan dari tahun ke tahun, yakni pada 2020 masih tinggi dengan angka 9,46 persen, tahun 2021 turun menjadi 7,92 persen, tahun 2022 turun lagi menjadi 7,81 persen, dan pada 2023 turun lagi menjadi 7,74 persen.
Dia juga siap memperjuangkan peningkatan kapasitas untuk pemberdayaan ekonomi perempuan, karena perempuan dinilai ulet dalam menjalankan usaha, bahkan perempuan memiliki potensi besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
"Pengembangan sumber daya manusia bagi kaum perempuan juga menjadi hal penting bagi pembangunan daerah, sehingga kami sebagai wakil rakyat berkomitmen memperjuangkan peningkatan anggaran dan kepastian alokasi untuk program pemberdayaan mereka," ucapnya.
Baca Juga: Pengumuman Administrasi Beasiswa Bontang Ditunda, 760 Pendaftar Gugur Berkas
Untuk peningkatan SDM di Bontang, anggaran akan dialokasikan untuk kaum ibu, khususnya untuk berbagai jenis pelatihan agar keterampilan mereka meningkat sehingga bisa membantu pendapatan keluarga.
Berita Terkait
-
Askrindo Siapkan Strategi Hadapi Tantangan Industri Asuransi yang Menantang
-
Jakarta Sesak Napas, Industri Diminta Stop Gunakan Batu Bara!
-
Jumlah Penumpang Turun, Badai PHK Hantui Maskapai Penerbangan Ini
-
Perang Dagang Jilid Baru? Trump Ancam Industri Farmasi dengan Tarif Tinggi
-
Langkah Trump Teken Perintah Eksekutif Hidupkan Kembali Industri Batu Bara AS
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Misteri Penyerobotan 3,2 Hektare Lahan KHDTK Unmul Dibongkar Bertahap
-
Menteri PU Akan Presentasi Terakhir soal Desain Legislatif IKN ke Presiden Prabowo
-
BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter di Pesisir Kaltim pada 1516 April
-
Fenomena Motor Brebet Jadi Sorotan RDP, Akademisi: Akar Masalahnya Belum Terjawab
-
Dari Warung Kecil hingga Jutaan Rupiah, Berikut Kisah Sukses Warung Bu Sum Berkat Bantuan BRI