SuaraKaltim.id - Tingkat kesejahteraan petani di Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2024 mencatat tren positif, ditunjukkan oleh kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) yang konsisten hampir sepanjang tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, NTP naik dari 131,68 di Januari menjadi 145,35 di Desember.
Menurut Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, meskipun sempat terjadi penurunan pada Mei dan Juni, penurunan tersebut bersifat sementara dan tertutupi oleh lonjakan signifikan di bulan Juli dan bulan-bulan berikutnya.
“Kenaikan ini memberikan dorongan moral bagi petani untuk terus mengembangkan lahan mereka, baik di sektor perkebunan, hortikultura, maupun perikanan,” ujar Yusniar di Samarinda, disadur dari ANTARA, Kamis (09/01/2025).
Berdasarkan data bulanan, NTP mencatat kenaikan konsisten pada Februari (133,8), Maret (137,21), dan April (137,77). Meskipun turun tipis pada Mei (136,10) dan Juni (135,56), NTP kembali melonjak pada Juli (137,86) hingga mencapai puncaknya pada Desember (145,35).
Baca Juga: Pariwisata dan Ekraf Kaltim Untung Besar dari Magnet Baru Bernama IKN
Peningkatan pada akhir tahun terutama dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 2,35 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani hanya naik 0,41 persen.
Di sektor tanaman perkebunan rakyat, kenaikan yang signifikan mencapai NTP sebesar 208,28 pada Desember 2024, menjadikannya subsektor dengan kontribusi tertinggi dalam kesejahteraan petani. Sementara itu, subsektor hortikultura juga tumbuh dengan NTP sebesar 111,24, disusul peternakan yang mencatat angka 104,15.
Sebaliknya, dua subsektor mengalami sedikit penurunan pada Desember, yakni tanaman pangan (-0,81 persen) dan perikanan (-0,39 persen). Namun, secara keseluruhan, kontribusi sektor perkebunan dan hortikultura menjadi penopang utama peningkatan kesejahteraan petani di Kaltim.
Sejalan dengan tren NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami peningkatan. Pada Desember 2024, NTUP mencapai 150,80, naik 2,36 persen dibandingkan November yang mencatat 147,32. Hal ini menunjukkan penguatan daya saing petani dalam memenuhi kebutuhan usaha mereka.
Yusniar menekankan pentingnya menjaga tren positif ini dengan dukungan kebijakan yang lebih berpihak pada petani.
Baca Juga: Medical Check-Up Gratis di Kaltim Dimulai Februari 2025, Fokus Deteksi Dini Penyakit
“Kesejahteraan petani adalah indikator utama keberhasilan pembangunan ekonomi daerah, terutama di sektor agraris,” tutupnya.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
12 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Juta Bukan Innova, Kabin Lapang Muat Banyak Keluarga
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
7 Rekomendasi Hybrid Sunscreen SPF 50, Tangkis Sinar UV Cegah Penuaan Dini
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
Timnas Indonesia Perlahan Lupakan Warisan STY, Kluivert Akhiri Debat Asing vs Local Pride
Terkini
-
Daftar 6 Pinjol Syariah Resmi OJK, Bebas Riba dan Aman Cairkan Dana Darurat!
-
Daftar 7 Link DANA Kaget Resmi Hari Ini, Jangan Tertipu Tautan Saldo Gratis Palsu!
-
3 Rekomendasi HP Murah Terbaik 2025: Harga Mulai Rp 300 Ribuan, RAM 6 GB dan Cocok untuk Pelajar!
-
Daftar 7 Mobil Bekas Murah Semewah Alphard, Harga Mulai Rp 60 Jutaan dan Nyaman Buat Keluarga!
-
5 Link DANA Kaget Terbaru, Buruan Klaim Saldo Gratismu Sekarang Juga!