SuaraKaltim.id - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Unmul), Aswin menyampaikan, pandangannya terkait kebijakan deforestasi dan sektor pertanian dalam 100 hari pertama kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam diskusi refleksi yang digelar oleh komunitas Tumbuk Movement, Jumat (17/01/2025) kemarin, Aswin menyoroti dampak lingkungan dan kesejahteraan petani lokal yang sering kali terabaikan. Aswin menyoroti penanaman kelapa sawit sering kali merugikan lingkungan.
“Sawit itu sangat rakus air, dan proses pengerjaannya sering tidak sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan lingkungan,” jelas Aswin, disadur dari Presisi.co--Jaringan Suara.com, Senin (20/01/2025).
Ia menekankan, deforestasi yang dilakukan untuk perkebunan besar mengurangi kesempatan masyarakat kecil untuk mengelola lahan secara mandiri. Sehingga, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih pada masyarakat sekitar perkebunan.
“Rakyat sering kali hanya menjadi penonton. Ada masalah ketidaktransparanan dalam pembagian keuntungan, harga bibit yang tinggi, dan ketidaksesuaian proses pemeliharaan dengan standar yang diharapkan,” ujarnya.
Aswin mengusulkan agar pemerintah memberikan perhatian lebih pada petani kecil, khususnya di Kalimantan Timur (Kaltim). Ia berharap lahan-lahan besar yang dikelola perusahaan dapat dialokasikan lebih banyak untuk masyarakat.
“Tanah yang ada sebaiknya dibagikan kepada rakyat, bukan hanya kepada perusahaan besar. Selain itu, pemerintah juga harus membantu sektor tanaman pangan seperti padi dan beras,” tambahnya.
Masalah regenerasi petani muda juga menjadi kendala. Karena, banyak generasi muda enggan terjun ke dunia pertanian karena dianggap tidak menguntungkan apalagi dengan kondisi petani yang notabene sudah tua
“Anak-anak muda lebih memilih bekerja di tempat seperti Alfamart daripada bertani. Pemerintah harus menyediakan peralatan mekanisasi yang baik untuk menarik minat mereka kembali ke sektor pertanian,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Berkantor di IKN pada 2028: Kesiapan Infrastruktur Jadi Kunci Utama
Aswin mengusulkan agar pemerintah mengambil alih pengelolaan sektor pangan secara langsung dan menciptakan sistem pertanian modern.
“Jika pemerintah serius, sektor pertanian bisa menjadi lebih menarik dan menguntungkan bagi generasi muda,” pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Diskon Iuran BPJS untuk Ojol dan Pekerja Informal, Cukup Bayar Separuh
-
Pekerja Peserta BPJS Kini Bisa Cicil Rumah dengan Bunga Lebih Ringan
-
Pemerintah Siapkan Paket Ekonomi 8+4+5 untuk Jaga Daya Tahan Rakyat
-
DPR Desak KPU Klarifikasi Pembatasan Akses Dokumen Capres-Cawapres
-
Prabowo Dorong Negosiasi, Saham Indonesia di Freeport Bisa Lebih dari 10%