SuaraKaltim.id - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU) terus berlanjut dengan dampak yang signifikan terhadap keuangan negara dan daerah. Investasi besar yang dikucurkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) serta perubahan dinamika fiskal di tingkat daerah.
Menurut Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan (Kanwil DJPB Kemenkeu) Kaltim M Syaibani, anggaran IKN mencakup 77,32 persen dari total belanja kementerian dan lembaga pada 2024, yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 5,52 persen pada triwulan III 2024.
"Alokasi APBN untuk IKN mencapai Rp 40,89 triliun dan tersebar terutama di Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, KLHK, dan Polri," kata M Syaibani, disadur dari ANTARA, Kamis (30/01/2025).
Hingga akhir 2024, dana pembangunan dikelola oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) 99,56 persen, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) 0,24 persen, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 0,16 persen, serta Polri 0,04 persen. Dari total anggaran tersebut, penyerapannya mencapai Rp 39,62 triliun atau hampir 100 persen.
Baca Juga: Rp 11,2 Triliun untuk Kawasan Legislatif dan Yudikatif IKN: Proyek Dimulai Februari 2025
Dalam dua tahun terakhir, proyek-proyek yang telah dikerjakan meliputi pembangunan hunian ASN, TNI, dan Polri berupa apartemen dan rumah tapak, bendungan air baku, infrastruktur listrik, pengelolaan limbah, serta perkantoran kementerian dan lembaga. Selain itu, terdapat belanja barang dan jasa yang mendukung pendidikan tinggi serta program pelatihan vokasi.
"Pada 2025 ini, sesuai rencana Pemerintah bahwa Kota Nusantara segera aktif sebagai kota politik pada 2028, Kementerian PUPR segera mulai membangun sarana dan prasarana untuk DPR dan Mahkamah Agung dengan anggaran awal Rp6 triliun, di luar persetujuan pemerintah untuk mengucurkan lagi Rp48,8 triliun sampai 2028," ucapnya.
Selain belanja infrastruktur, terdapat pula realisasi belanja pegawai dan bantuan sosial yang stabil, termasuk Belanja Bantuan Sosial yang digunakan oleh Kementerian Agama melalui Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda.
Namun, di sisi lain, Transfer ke Daerah (TKD) mengalami penurunan 19,39 persen dibandingkan 2023, dengan realisasi Rp 41,93 triliun dari pagu Rp42,24 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya Dana Bagi Hasil (DBH) Pertambangan akibat penurunan harga batubara.
"Pada akhir tahun 2024 juga terdapat penyaluran DBH melalui skema Treasury Deposit Facility (TDF) sebesar Rp3,14 triliun," ujarnya.
Baca Juga: Pedagang Kantin Mengeluh, MBG di Samarinda Dinilai Belum Berikan Dampak Positif ke UMKM
Meskipun sektor pertambangan mengalami tekanan akibat fluktuasi harga, perekonomian Kaltim tetap didukung oleh meningkatnya permintaan batubara dari China dan India sebesar 11 persen dibandingkan tahun 2023, terutama untuk kebutuhan pembangkit listrik. Hal ini terjadi meskipun China menargetkan penghentian impor batubara pada 2026.
Dari sisi inflasi, pada Desember 2024, tingkat inflasi di Kaltim tercatat sebesar 1,47 persen dibanding tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran seperti makanan, minuman, tembakau, perawatan pribadi, dan jasa lainnya.
Dengan proyeksi belanja yang terus berlanjut hingga 2028, dampak ekonomi dari pembangunan IKN diharapkan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim, meskipun tantangan dari fluktuasi sektor pertambangan masih menjadi faktor yang perlu diantisipasi.
Berita Terkait
-
Nilai Tukar Rupiah Loyo, Semangat Pengusaha Jangan Ikut-ikutan!
-
Liburan Lebih Hemat, Kunjungi 4 Negara dengan Nilai Tukar Rupiah Tinggi Ini
-
Tuntut Penyelesaian Konflik Tambang Muara Kate, Kantor Gubernur Kaltim Digeruduk
-
Posko Arus Balik PKT di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Disambut Hangat Pemudik
-
Di Tengah Pelemahan Rupiah, Ini Jurus BNI Menjaga Kinerja
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Tahap II Pembangunan IKN Dimulai, Pemerintah Gelontorkan Rp 48,8 Triliun dari APBN
-
Cuma Klik Link, Bisa Dapat Saldo Ratusan Ribu! Cek DANA Kaget Hari Ini
-
Kisruh Motor Brebet: Apa Solusinya? Bengkel Gratis, SPBU Swasta, atau Audit BBM?
-
Di Balik Tragedi Muara Kate: Jejak Hauling, Pembunuhan, dan Suara yang Tak Didengar
-
Menjawab Tantangan IKN, Pemkab PPU Bangun Instalasi Air Bersih 2.000 Liter per Detik