SuaraKaltim.id - Pengamat Ekonomi dari Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG), akan jauh lebih efektif ketika melibatkan kantin-kantin sekolah sebagai salah satu sumber penyuplai makanan. Sehingga, pelaksanaan MBG akan bermanfaat dan berdampak positif kepada para UMKM.
Pelaksanaan MBG di Samarinda, tepatnya di SDN 004 Samarinda Utara masih terus berjalan. Namun, di balik pelaksanaan tersebut, terdapat keluhan-keluhan yang seharusnya juga perlu didengar oleh pemerintah. Hal itu ia sampaikan di Samarinda, Sabtu (25/01/2025).
"Sampai saat ini kan kita belum tau pemasok makanan MBG ini dari siapa, telurnya dari mana, ayamnya juga, itu harus transparan. Yang kita inginkan ada dampak ekonomi juga ke kantin sekolah, mereka harus diberdayakan," kata Purwadi, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Senin (27/01/2025).
Menurutnya, kantin-kantin sekolah bisa dilibatkan untuk menjadi mitra dalam pelaksanaan MBG. Sehingga, program MBG sendiri memiliki dampak yang positif untuk pelaku UMKM di sekolah.
Baca Juga: Wali Kota Andi Harun Umumkan Proyek Rumah Sakit Rp 700 Miliar Tanpa Sentuh APBD
"Kalau bisa disinergikan, kenapa tidak. Jangan menghidupkan ruang sebelah, tapi mematikan ruang yang lain. Paling tidak kantin-kantin sekolah punya jatah berapa persen untuk berkontribusi dalam MBG," sebutnya.
Salah satu pelaku UMKM di kantin SDN 004 Samarinda yang enggan disebutkan namanya, mengaku bahwa pendapatan mereka mengalami penurunan.
"Sebenarnya kita dukung, tapi kami juga berharap pemerintah punya perhatian atas dampak MBG terhadap usaha kami," imbuhnya.
Ia berpendapat, apabila dana program dialokasikan untuk katering melalui kantin sekolah, maka tentu para pelaku UMKM akan tetap bisa menghidupi kebutuhan hidupnya.
"Harusnya pemerintah bisa menggandeng kami sebagai katering MBG. Anak-anak bisa tetap mengonsumsi makanan sehat dan kantin sekolah juga tetap berjalan," tuturnya.
Baca Juga: Samarinda Targetkan 9.000 Porsi Harian dari Tiga Dapur Program MBG
Berita Terkait
-
Kritik Pedas Deddy Corbuzier soal MBG Berbuntut Panjang, DPR Singgung Hukum Disiplin Militer!
-
Pemerintah Akui Program Makan Bergizi Gratis Masih Jauh dari Harapan
-
Gaduh MBG, Pandji Pragiwaksono Sebut Pendukung Pemerintah Belum Siap Hadapi Kritik
-
Wacana Serangga Jadi Menu Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN: Bukan untuk Standar Menu Nasional MBG
-
Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Berpotensi Bocor Rp8,52 Triliun
Tag
Terpopuler
- Beredar Surat Kejagung Panggil Kades Arsin Terkait Kasus Pagar Laut, Diminta Bawa Buku Letter C Desa Kohod
- Dokter Richard Lee Dikonfirmasi Mualaf, Istri Sempat Kasih Peringatan: Aku Kurang Setuju...
- Pesona Motor Honda yang Punya Fitur Canggih Bak PCX Terbaru, Harga Jauh Lebih Murah dari BeAT
- Hadiri Pernikahan Salma Salsabil, Style Nabila Taqiyyah Dicap Paling Niat
- Mertua Pratama Arhan Peringatkan Erick Thohir: Siap-siap di Stadion Dengar Teriakan "Shin Tae-yong"
Pilihan
-
Pemerintah Akui Program Makan Bergizi Gratis Masih Jauh dari Harapan
-
Publik Bandingkan Investasi DeepSeek dengan eFishery, Nilainya Beda Jauh
-
Makin Marak! 7 Kasus Curanmor di Bontang dalam Sebulan, Warga Diminta Waspada
-
MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis
-
Siapkan Teknologi Canggih, Kawasaki Ingin Bangkitkan Lagi Motor 2 Tak?
Terkini
-
Kuota Haji Bontang 2025 Berkurang Jadi 142 Orang, Daftar Tunggu Mencapai 42 Tahun
-
MBG di IKN: Langkah Strategis di Tengah Ketidakpastian Juknis
-
Makin Marak! 7 Kasus Curanmor di Bontang dalam Sebulan, Warga Diminta Waspada
-
Dilema Unmul: Kelola Tambang atau Pertahankan Ideologi Tropical Studies?
-
Fokus SDM atau Bisnis? Kritik Pengamat Unmul Soal Usulan Kampus Kelola Tambang