SuaraKaltim.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mengingatkan warga Kalimantan Timur (Kaltim) untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, seiring masih berlangsungnya musim hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Curah hujan yang masih tinggi di awal tahun ini menyebabkan sejumlah daerah di Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mengalami banjir dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat diimbau untuk terus siaga karena hujan diperkirakan masih akan turun.
Hal itu disampaikan Kepala BMKG Stasiun Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Kukuh Ribudiyanto di Balikpapan, Rabu (29/01/2025) kemarin.
"Desember lalu hingga Januari ini curah hujan tinggi, kemudian pada pertengahan Februari hingga Maret diprakirakan menurun, namun pada April hingga pertengahan Juli curah hujan kembali naik," ujarnya disadur dari ANTARA, Kamis (30/01/2025).
Meskipun peningkatan curah hujan pada April hingga pertengahan Juli tidak setinggi Desember dan Januari, tetap ada potensi hujan ekstrem yang dapat menyebabkan genangan dan banjir di beberapa titik. Musim kemarau diprediksi baru akan mulai pada akhir Juli hingga Agustus.
Fenomena La Nina disebut sebagai salah satu penyebab utama tingginya curah hujan di Kaltim. Pendinginan Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengurangi pembentukan awan di wilayah tersebut, tetapi meningkatkan curah hujan di kawasan Indonesia.
"Untuk periode Februari - Maret yang intensitas hujan diperkirakan menurun, namun tidak menutup kemungkinan hujan ekstrem masih terjadi, sehingga kewaspadaan tetap harus dilakukan. Apalagi jika hujan sedang hingga tinggi, kemudian ada rob, maka kewaspadaan banjir harus ditingkatkan," ucapnya.
Dalam prakiraan cuaca hingga dua hari ke depan (30-31 Januari), BMKG memperingatkan adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang di sejumlah wilayah, yang dapat menyebabkan banjir, meluapnya sungai, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Pada 30 Januari, hujan lebat dan angin kencang diperkirakan terjadi di Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara, Linggang Bigung, Long Iram, Mook Manar Bulatn, Nyuatan, Tering, Kembang Janggut, Kota Bangun, Samboja Tabang, Long Apari, Long Pahangai, Batu Engau, Kuaro, Muara Samu, Paser Belengkong, Tanah Grogot, dan Sepaku.
Baca Juga: Prediksi BMKG: Pasang Laut Kaltim Capai 2,7 Meter, Berikut Dampaknya
"Kemudian tanggal 31 Januari terjadi di Kecamatan Bentian Best, Damai, Linggang Bigung, Long Iram, Melak, Mook Manar Bulatn, Muara Lawa, Nyuatan, Sekolaq Darat, Tering, Kembang Janggut, dan Kecamatan Long Hubung," jelas Kukuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029
-
Rencana Pengerukan Mahakam Picu Perdebatan: Solusi Banjir atau Pemborosan Anggaran?