SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya mencari solusi terbaik dalam menangani banjir yang masih melanda sejumlah wilayah. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menyampaikan permohonan maaf kepada warga yang terdampak dan menegaskan bahwa pihaknya akan membentuk tim khusus untuk mempercepat penanganan banjir.
"Kami menyampaikan rasa prihatin dan permohonan maaf kepada warga Samarinda, khususnya yang terkena dampak banjir, termasuk pasca banjir," ujar Andi Harun, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Jumat (31/01/2025).
Ia mengakui, program penanganan banjir yang telah dijalankan masih belum sepenuhnya tuntas. Kompleksitas masalah serta faktor alam menjadi tantangan utama yang memerlukan waktu lebih lama untuk penyelesaian secara menyeluruh.
Namun demikian, Andi Harun mengklaim bahwa upaya yang telah dilakukan mulai menunjukkan hasil. Ia menyebutkan bahwa dibandingkan tahun lalu, luas area genangan banjir mengalami penurunan signifikan.
"Tahun lalu luas area genangan banjir itu mencapai 482 hektare. Kalau di tahun ini, luas genangan banjir hanya mencapai 314 hektare," jelasnya.
Meski begitu, intensitas hujan yang tinggi masih menjadi penyebab utama banjir di beberapa titik rawan. Pada 26 Januari 2025, curah hujan tercatat mencapai 140 milimeter, sehingga menyebabkan genangan di wilayah seperti Bengkuring dan Griya Mukti.
Selain faktor cuaca, Andi Harun menyoroti pentingnya percepatan pembangunan tanggul Sungai Karang Mumus sebagai langkah strategis dalam mengurangi dampak banjir. Pemeliharaan saluran air di Bendungan Benanga serta pengerukan sedimen sungai juga terus dilakukan secara berkala.
"Karena di sekitaran Sungai Karang Mumus masih ada permasalahan sosial, maka kami upayakan segera. Lalu kita terus melakukan pemeliharaan saluran di Bendungan Benanga, dan sungai-sungai lainnya, serta pengangkatan sedimen setiap tahunnya," ungkapnya.
Ke depan, Pemkot Samarinda akan menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk merumuskan solusi jangka pendek dan jangka panjang dalam menangani banjir.
Baca Juga: Pemkot Samarinda Perluas Jangkauan Pasar Murah untuk Stabilkan Harga Jelang Ramadan
"Kami akan bentuk tim, dan rencananya akan ada penandatanganan MoU, sebagai bentuk komitmen kolaborasi penanganan banjir. Jadi nanti akan punya peran masing-masing," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Bukan Ganti Guru, AI Justru Bantu Ciptakan Kelas yang Lebih Hidup
-
CEK FAKTA: Benarkah Ada Pendaftaran Program Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Rp 20 Triliun?
-
CEK FAKTA: Benarkah Luhut Ditetapkan Jaksa Agung sebagai Tersangka Korupsi Lahan?
-
CEK FAKTA: Klaim Wamenag Muhammad Syafii Setujui Hukuman Mati Koruptor
-
CEK FAKTA: Unggahan Soal PSI Usulkan Gibran dan Jokowi di Pilpres 2029