SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memperluas penyelenggaraan pasar murah sebagai langkah strategis dalam menekan inflasi dan memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Tahun ini, pasar murah akan digelar di 20 titik yang tersebar di seluruh kecamatan di Samarinda, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya dilaksanakan sekali. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda Nurrahmani, Senin (26/01/2025) kemarin di Kota Tepian.
"Tahun lalu, pasar murah hanya digelar sekali menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Tahun ini, kami upayakan minimal dua kali di setiap kecamatan, sehingga total ada 20 titik lokasi pasar murah di seluruh Samarinda," ujar Nurrahmani disadur dari ANTARA, Kamis (30/01/2025).
Untuk menjaga stabilitas harga, Disdag Samarinda akan menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga lebih rendah dari pasar, seperti beras, gula, minyak goreng, ayam, dan daging.
"Kami akan mengambil langsung dari distributor, sehingga harga di pasar murah bisa lebih rendah dari harga pasar," kata Nurrahmani.
Dalam menentukan lokasi pasar murah, Disdag akan berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk memilih titik yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
"Kami ingin memastikan pasar murah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas," ujarnya.
Nurrahmani juga menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar.
"Kami terus memantau harga dan ketersediaan bahan pokok di pasar. Laporan dari distributor dan pengecer menunjukkan stok aman, meskipun ada sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas," katanya lagi.
Baca Juga: Wali Kota Andi Harun Umumkan Proyek Rumah Sakit Rp 700 Miliar Tanpa Sentuh APBD
Kenaikan harga yang terjadi pada beberapa komoditas, seperti bawang dan cabai, disebabkan oleh faktor eksternal, seperti curah hujan tinggi dan gagal panen di daerah penghasil. Nurrahmani memastikan bahwa kenaikan harga ini bukan karena spekulasi pasar.
"Misalnya, cabai dari Jawa Timur mengalami gagal panen. Kami sudah berupaya mendatangkan pasokan dari daerah lain, seperti Makassar," ucap Nurrahmani.
Meskipun beberapa komoditas mengalami kenaikan, harga berangsur turun dan stok bahan pokok seperti beras serta gula tetap terjaga.
Untuk menghindari kepanikan di masyarakat, Nurrahmani mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembelian berlebihan. Disdag juga telah berkomunikasi dengan distributor guna memastikan ketersediaan bahan pokok hingga Idul Fitri.
Selain itu, Pemkot Samarinda akan menindak tegas praktik penimbunan bahan pokok. Tim pengawas dari Disdag siap menindaklanjuti laporan masyarakat terkait adanya penimbunan.
Dengan langkah ini, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya dengan harga yang stabil, sementara pemerintah terus memastikan pasokan bahan pokok tetap tersedia dalam menghadapi lonjakan permintaan jelang hari besar keagamaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Dari Rp 2,8 Triliun Jadi Rp 1,6 Triliun, APBD Bontang 2026 Kian Tertekan
-
IKN di Depan Mata, DPRD PPU Fokus Kawal Pembenahan Pesisir
-
Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu, 1.433 TKD Bontang Gaji Tetap UMK
-
Rudy Ong dan Donna Faroek, Simbol Kuatnya Jaringan Mafia Tambang di Era Awang Faroek
-
Demi Proyek IKN, Reforma Agraria di PPU Dipercepat