Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB
Suasana massa aksi yang menuntut keadilan atas status kepegawaian di depan Gedung DPRD PPU, Senin (03/02/2025). [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Ratusan tenaga honorer di Penajam Paser Utara (PPU) menyuarakan asa yang lama terpendam. Mereka, yang bertahun-tahun menjadi tulang punggung pelayanan publik tanpa kepastian status, berarak menuju Kantor DPRD PPU pada Senin (03/02/2025) kemarin. 

Forum Honorer PPU, sebagai penggerak aksi, menuntut dua hal utama: pengangkatan seluruh tenaga honorer menjadi ASN PPPK penuh waktu sesuai amanat Undang-Undang ASN Nomor 20/2023, dan optimalisasi anggaran agar tidak ada honorer yang terpinggirkan. 

Tuntutan ini lahir dari keresahan atas lambatnya penyelesaian status tenaga honorer yang dijanjikan rampung sebelum akhir 2024. Aksi yang melibatkan sekitar 300 peserta ini ingin memastikan suara mereka didengar oleh wakil rakyat dan pemerintah daerah. 

Ketua Forum Honorer PPU, Rizal, menyampaikan rasa syukurnya atas tanggapan positif dari para legislator. Ia menyebut bahwa aksi ini membuka jalur komunikasi yang lebih baik antara tenaga honorer dan DPRD. 

Baca Juga: Irigasi Sebakung Diharapkan Ciptakan Lumbung Pangan Baru untuk IKN

“Alhamdulillah tanggapan dari para wakil rakyat kita (legislatif) satu komunikasi dengan para masa aksi damai. Jadi, kita mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para wakil kita,” ujar Rizal, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (04/02/2025). 

Dukungan ini, menurutnya, menjadi langkah awal yang penting dalam perjuangan panjang para honorer. Dalam aksi ini, Rizal juga menyoroti salah satu poin utama tuntutan mereka, yaitu penghapusan status PPPK paruh waktu yang dianggap tidak adil. Ia menyebut bahwa anggota DPRD secara tegas menyatakan dukungannya. 

“Menolak ASN paruh waktu itu kan dalam artian PPPK paruh waktu menjadi full waktu. Unsur anggota dewan tadi mengatakan bahwa setuju dan siap untuk memperjuangkannya. Jadi selaras dengan apa yang menjadi tuntutan kami dari aksi damai hari ini,” tegasnya.

Rizal optimistis, Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dijadwalkan akan digelar keesokan harinya dapat menghasilkan keputusan yang berpihak pada honorer. Namun, ia memastikan bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti di meja pertemuan saja. 

“Kita akan kawal terus kegiatan ini dan menagih janji sesuai dengan kesepakatan tadi di dalam dan kita akan mengawal terus ini sampai ada hasilnya,” ujarnya. 

Baca Juga: Inflasi di Balikpapan dan PPU Terkendali, Tapi Tetap Dipantau

Bahkan, Rizal menyebutkan kemungkinan untuk membawa massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

Load More