SuaraKaltim.id - Mahasiswa Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kaltim pada Senin (24/02/2025) kemarin. Aksi jilid kedua ini mengusung tagar #IndonesiaGelap sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah saat ini.
Berbeda dari aksi sebelumnya, kali ini mahasiswa membawa empat tuntutan utama. Pertama, mereka mendesak pencabutan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Kedua, mereka mengkritik program makan bergizi gratis yang dinilai tidak merata serta memiliki alokasi anggaran yang tidak efisien.
Tuntutan ketiga adalah pengusutan kasus pembunuhan masyarakat adat di Muara Kate, Kabupaten Paser. Selain itu, mereka juga meminta kejelasan atas janji kampanye gubernur dan wakil gubernur Kaltim terpilih.
"Instruksi Presiden ini harus dicabut. Mengapa? Karena dengan adanya kebijakan ini, anggaran pendidikan bisa dipangkas. Kita harus memahami bahwa pendidikan adalah investasi masa depan bangsa," ujar Humas Aliansi Mahakam, Andi Mauliana Muzakir, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Selasa (25/02/2025).
Aksi jilid kedua ini mengusung tagar #IndonesiaGelap sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah saat ini.
Mahasiswa juga menyoroti janji kampanye "Gratis Pol" yang hingga kini masih belum jelas realisasinya.
Dengan potensi kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) akibat pemangkasan anggaran pendidikan, mereka mempertanyakan apakah program ini benar-benar dapat diwujudkan.
"Saat ini, kampus memang tidak lagi mengelola tambang setelah UU Minerba disahkan. Namun, terdapat celah dalam pasal-pasalnya yang memungkinkan kampus tetap terlibat dalam industri tambang. Ini adalah efek domino yang perlu diperhatikan," lanjut Andi.
Mahasiswa menegaskan akan terus mengawal kebijakan ini hingga tuntas dan memastikan aspirasi mereka didengar oleh DPRD Kaltim serta diteruskan ke pemerintah pusat.
"Kami akan terus mengawal ini. Jika dalam satu atau dua minggu tidak ada kejelasan dari DPRD, kami akan turun lagi ke jalan dengan massa yang lebih besar," tuturnya.
Baca Juga: Di Tengah Efisiensi Anggaran, Pemkab PPU Utamakan Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur IKN
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan Fitur USB OTG, Multifungsi Tak Harus Mahal
-
Bukalapak Merana? Tutup Bisnis E-commerce dan Kini Defisit Rp9,7 Triliun
-
Investasi Kripto Makin Seksi: PPN Aset Kripto Resmi Dihapus Mulai 1 Agustus!
-
9 Negara Siaga Tsunami Pasca Gempa Terbesar Keenam Sepanjang Sejarah
-
Bantah Sengaja Pasang 'Ranjau' untuk Robi Darwis, Ini Dalih Pelatih Kim Sang-sik
Terkini
-
Dukung IKN dari Hulu: PPU Luncurkan Beras Lokal Benuo Taka
-
Sekolah Rakyat Segera Hadir di Kutim, Sasar Anak dari Keluarga Miskin
-
Kapal Rumah Sakit 50 Meter Siap Sambangi Pelosok Kaltim, Ini Tawaran dari Korea Selatan
-
Proyek IKN Jadi Sorotan DPR RI, Bandara VVIP hingga Jalan Inti Masuki Fase Penting
-
DLH Balikpapan: Bakar Sampah Bisa Kena Denda Rp50 Juta atau Kurungan 6 Bulan!