Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 06 April 2025 | 18:37 WIB
Museum Mulawarman. [Ist]

SuaraKaltim.id - Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) yang memberikan layanan gratis biaya masuk dan parkir sebagai bagian dari Program Tunjangan Hari Raya (THR).

Terbukti berhasil meningkatkan jumlah kunjungan ke Museum Negeri Mulawarman di Kutai Kartanegara selama masa libur Lebaran 2025.

Tercatat, rata-rata pengunjung mencapai sekitar 2.000 orang per hari. Hal itu disampaikan Kepala Tata Usaha UPTD Museum Negeri Mulawarman, Sugiyono Ideal, saat ditemui di Tenggarong, Minggu (06/04/2025).

“Perkembangan kunjungan selama libur Lebaran ini mengalami peningkatan yang luar biasa,” kata Sugiyono, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

Baca Juga: Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara Hadir di Museum Mulawarman

Ia mengungkapkan bahwa pada libur Lebaran tahun sebelumnya, saat tiket masih berbayar, rata-rata pengunjung harian berkisar antara 800 hingga 1.000 orang.

Namun, dengan adanya kebijakan gratis masuk, jumlah kunjungan harian naik drastis.

“Bahkan pada hari keempat libur Lebaran, jumlah pengunjung hampir mencapai 2.000 orang,” imbuhnya.

Sugiyono menaksir bahwa lonjakan pengunjung tahun ini meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Menurutnya, dampak dari layanan gratis ini sangat terasa karena makin banyak warga yang datang berkunjung ke museum.

Baca Juga: Museum Batu Bara Berau Mangkrak, Disbudpar Tunggu Bantuan Perusahaan Tambang

Ia juga menambahkan bahwa UPTD Museum Negeri Mulawarman terus mengembangkan museum dengan menggandeng berbagai mitra, seperti Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV, Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim, dan Direktorat Jenderal Kebudayaan serta Permuseuman.

“Program unggulan kami di tahun 2025 ini adalah mensukseskan program Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dalam memberikan THR kepada masyarakat berupa pembebasan parkir dan biaya masuk museum selama tiga bulan,” jelas Sugiyono.

Program ini diberlakukan sejak 31 Maret hingga 30 Juni 2025.

Museum yang menyimpan sekitar 5.000 koleksi ini memamerkan berbagai jenis artefak, termasuk benda arkeologi, etnografi, sejarah, seni, geologi, hingga biologika. Beberapa koleksi yang paling diminati pengunjung antara lain singgasana kerajaan, patung Lembuswana, alat pangkon, kelambu kuning, keramik dari Dinasti Cina Kuno, hingga senjata tradisional Suku Dayak.

Guna menjangkau lebih banyak pengunjung, pihak museum juga telah meluncurkan aplikasi seluler dan situs web yang menampilkan informasi lengkap terkait koleksi serta agenda kegiatan yang sedang berlangsung.

Para pengunjung menikmati beragam koleksi yang dipamerkan di Museum Negeri Mulawarman. [ANTARA]

Museum Mulawarman, Jejak Sejarah Kerajaan Kutai di Tenggarong

Museum Mulawarman merupakan salah satu museum paling bersejarah dan ikonik di Kaltim, terletak di pusat Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Museum ini menyimpan berbagai peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara ing Martadipura, salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang menjadi cikal bakal sejarah peradaban di Kalimantan.

Sejarah dan Asal-Usul

Museum ini berdiri di atas bekas Istana Kesultanan Kutai yang dikenal dengan nama Keraton Kutai Kartanegara. Bangunan museum bergaya arsitektur Eropa klasik dengan sentuhan lokal, dan diresmikan sebagai museum oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1971.

Nama "Mulawarman" diambil dari nama Raja Mulawarman Nala Dewa, raja besar dari Kerajaan Kutai Martadipura yang dikenal lewat Prasasti Yupa.

Museum ini menjadi simbol penting pelestarian sejarah kerajaan di Kalimantan Timur, sekaligus destinasi wisata budaya yang sarat nilai edukasi.

Koleksi dan Daya Tarik

Museum Negeri Mulawarman menyimpan lebih dari 5.000 koleksi yang terbagi ke dalam beberapa kategori, antara lain:

  • Arkeologi: termasuk artefak kuno, prasasti, dan benda peninggalan masa Hindu-Buddha.
  • Etnografi: koleksi budaya masyarakat lokal, terutama suku Kutai dan Dayak.
  • Sejarah dan Seni: lukisan, foto, serta benda peninggalan keluarga kerajaan.
  • Keramik dan Barang Antik: termasuk keramik dari Dinasti Ming dan Dinasti Qing.
  • Senjata Tradisional: mandau, tombak, hingga alat berburu khas suku Dayak.

Beberapa koleksi unggulan yang menarik perhatian pengunjung adalah singgasana Sultan Kutai, patung mitologis Lembuswana, kelambu kuning keramat, dan berbagai keramik Cina kuno yang memperlihatkan hubungan dagang kerajaan dengan bangsa asing di masa lalu.

Aktivitas dan Fasilitas

Museum ini menjadi destinasi utama edukasi sejarah bagi pelajar, peneliti, dan wisatawan lokal maupun mancanegara. Di dalamnya terdapat ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, galeri foto, serta ruang multimedia.

Pihak museum juga menyediakan tur edukatif yang dipandu oleh pemandu profesional serta peluncuran aplikasi seluler dan situs web resmi yang memudahkan akses informasi koleksi dan agenda kegiatan museum.

Lokasi dan Akses

Museum Mulawarman berlokasi strategis di Jalan Diponegoro, Tenggarong, tak jauh dari tepian Sungai Mahakam. Pengunjung dapat menjangkaunya dengan mudah dari Samarinda atau Bandara APT Pranoto menggunakan jalur darat.

Selama momen-momen tertentu seperti libur Lebaran, Pemprov Kaltim juga memberlakukan program bebas biaya masuk dan parkir, yang terbukti efektif mendongkrak jumlah pengunjung secara signifikan.

Upaya Pelestarian dan Kolaborasi

UPTD Museum Negeri Mulawarman berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, dan aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIV, Direktorat Jenderal Kebudayaan, serta lembaga akademik dan komunitas budaya.

Load More