Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Minggu, 06 April 2025 | 19:09 WIB
Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud memperlihatkan hasil uji kemurnian BBM jenis pertamax. [ANTARA]

Gubernur Rudy menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim akan menyediakan kanal resmi untuk menampung keluhan warga agar bisa segera ditindaklanjuti.

Kanal tersebut mencakup aplikasi SAKTI yang akan segera diluncurkan dan juga melalui laman resmi Pemprov Kaltim.

Sementara itu, Manager Retail Sales Region Kalimantan Pertamina Patra Niaga, Addieb Arselan, turut mengimbau masyarakat agar segera melapor jika menemukan masalah terkait layanan BBM.

“Kami harap konsumen dapat menunjukkan bukti pembelian agar proses penelusuran permasalahan dapat dilakukan dengan lebih mudah,” ujar Addieb.

Baca Juga: Apakah Toyota Hilux Rangga Irit Bahan Bakar? Ini Penjelasan Konsumsi BBM-nya!

Ilustrasi BBM oplosan. [Ist]

PW KAMMI Kaltimtara Desak Investigasi Dugaan BBM Oplosan di SPBU Samarinda

Dalam beberapa pekan terakhir, masyarakat Samarinda dihebohkan dengan maraknya kerusakan kendaraan setelah pengisian bahan bakar di sejumlah SPBU.

Menanggapi hal ini, Pengurus Wilayah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (PW KAMMI Kaltimtara) menyatakan keprihatinan atas kejadian tersebut.

Banyak kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, mengalami kerusakan serius pada komponen fuel pump setelah mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax.

Beberapa bengkel di Samarinda mengonfirmasi bahwa kerusakan ini disebabkan oleh bahan bakar yang diduga terkontaminasi.

Baca Juga: Musim Kurban, Pertamina Perkirakan Konsumsi BBM di Kalimantan Meningkat 1,9-3,1%

Biaya perbaikan yang ditimbulkan pun cukup memberatkan masyarakat.

Load More