SuaraKaltim.id - Pengamat ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul), Purwadi Purwoharsojo, menilai bahwa praktik monopoli usaha, termasuk dalam penyediaan bahan bakar minyak (BBM) bagi masyarakat, rentan menimbulkan persoalan dalam aspek distribusi dan layanan.
"Cara menyelesaikannya adalah dengan membereskan kinerja Pertamina di Kaltim dari hulu sampai hilir," ujar Purwadi, disadur dari ANTARA, Kamis (10/04/2025).
Meski demikian, ia menyatakan penolakannya terhadap keterlibatan investasi asing dalam sektor hilir migas di daerah tersebut, karena menurutnya bukan merupakan solusi utama untuk meningkatkan mutu layanan, produk, maupun distribusi.
"Berbeda dengan di Jawa yang memiliki banyak pilihan penyedia BBM, di Kaltim masyarakat mau tidak mau harus bergantung pada Pertamina," katanya.
Untuk mendorong peningkatan layanan, produk, dan distribusi oleh Pertamina, Purwadi menekankan pentingnya pengawasan yang melibatkan berbagai unsur agar kepentingan konsumen tetap menjadi prioritas.
"Pengawasan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak terkait dari eksekutif, legislatif, penegak hukum, pelaku usaha hingga akademisi menjadi kunci untuk mengatasi permasalahan distribusi yang akhir-akhir meresahkan masyarakat atas dugaan pengoplosan," jelasnya.
Menurutnya, tantangan besar yang kini dihadapi Pertamina adalah soal keberanian menerapkan sistem digital di seluruh lini usaha mereka.
Ia menjelaskan bahwa digitalisasi dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai ketersediaan BBM dan lokasi SPBU terdekat tanpa antrean, lewat aplikasi atau platform digital yang terintegrasi.
"Hari ini saja, implementasi barcode pada pembelian BBM subsidi masih sering disalahgunakan. Seharusnya, Pertamina berani melakukan digitalisasi layanan agar lebih transparan dan terlaporkan kepada publik," katanya.
Baca Juga: 3,2 Hektare Hutan Pendidikan Unmul Rusak, Kampus Minta Gakkum Bertindak
Purwadi juga mengkritik lemahnya pengawasan Pertamina terhadap distribusi BBM di wilayah Kaltim.
Ia bahkan menyarankan agar dilakukan audit menyeluruh, termasuk terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengangkutan BBM.
"Harus diaudit juga supir-supir pembawa BBM. Berani tidak Pertamina melakukan digitalisasi hingga ke level itu?" tanyanya.
Ia menambahkan bahwa pengawasan ketat perlu dilakukan sejak dari kilang hingga sampai ke SPBU agar potensi penyimpangan bisa ditekan sejak awal.
Sorotan untuk Pemerintah Daerah
Purwadi juga memberikan masukan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur agar lebih peka terhadap keluhan masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan distribusi BBM oleh Pertamina.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Jumat Berkah Makin Cuan: Sikat Saldo ShopeePay Gratis Rp2,5 Juta, Langsung Cair!
-
CEK FAKTA: Ramai Video Kapal Bantuan Tiba di GazaFaktanya dari Tunisia!
-
Harta Karun Biru Kalimantan Timur: Potensi Karbon Laut Bernilai Ratusan Ribu Dolar AS Terungkap!
-
CEK FAKTA: Infeksi Cacing Bukan Karena Mi Instan, Ini Penjelasan Dokter
-
Pengamat Ingatkan Rotasi Pejabat Kaltim Tak Jadi Ajang Politik Balas Budi