Jika ditemukan tanda-tanda bahaya DBD, pasien diminta harus segera mendapatkan perawatan inap sesuai dengan standar penatalaksanaan yang berlaku.
Keterlibatan aktif masyarakat dalam PSN 3M plus adalah kunci utama dalam menekan angka kasus DBD di Kaltim.
"Mari kita jadikan PSN sebagai gaya hidup untuk melindungi diri, keluarga, dan lingkungan dari ancaman DBD," ucap Jaya.
Mengenal Lebih Dekat Demam Berdarah Dengue (DBD)
Baca Juga: Di Balik Tragedi Muara Kate: Jejak Hauling, Pembunuhan, dan Suara yang Tak Didengar
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina.
Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Memahami lebih dalam tentang DBD, mulai dari penyebab, gejala, hingga pencegahannya, sangat penting untuk melindungi diri dan komunitas dari penyakit ini.
Penyebab dan Penularan DBD
Penyebab utama DBD adalah virus Dengue yang memiliki empat serotipe berbeda (DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4).
Baca Juga: Diskominfo Kaltim Gelar Coaching EPSS 2025, Siapkan Perangkat Daerah Hadapi Evaluasi Statistik
Seseorang dapat terinfeksi DBD lebih dari satu kali seumur hidupnya, namun infeksi kedua dengan serotipe yang berbeda seringkali menyebabkan gejala yang lebih parah.
Penularan virus Dengue terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina yang telah terinfeksi virus tersebut.
Nyamuk ini biasanya aktif menggigit pada pagi hingga sore hari. Setelah menggigit seseorang yang terinfeksi virus Dengue, nyamuk tersebut akan membawa virus di dalam tubuhnya dan dapat menularkannya kepada orang lain saat menggigit kembali setelah masa inkubasi virus dalam tubuh nyamuk.
Gejala-gejala DBD
Gejala DBD dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala awal seringkali mirip dengan penyakit flu biasa, namun dapat berkembang menjadi lebih serius dalam beberapa hari. Beberapa gejala umum DBD meliputi:
- Demam tinggi mendadak (38-40 derajat Celsius) yang berlangsung selama 2-7 hari.
- Sakit kepala parah, terutama di belakang mata.
- Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.
- Mual dan muntah.
- Ruam kemerahan pada kulit yang muncul 2-5 hari setelah demam.
- Perdarahan ringan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau bintik-bintik merah pada kulit (petekie).
Pada kasus yang lebih parah, yang dikenal sebagai Demam Berdarah Dengue Berat (DBD Berat) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dapat terjadi gejala-gejala seperti:
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Pacu Produksi Pangan IKN, PPU Kebut Pembangunan Bengkel Alsintan
-
DPRD Berau Desak RSUD Baru Segera Difungsikan, Asalkan Fasilitas Sudah Lengkap
-
15 Kasus Asusila di Berau Sepanjang 2025, DPRD Dorong Ketegasan Hukum
-
Saldo Gratis Tanpa Misi? Buruan Klaim DANA Kaget Hari Ini Sebelum Kehabisan!
-
Saldo DANA Ratusan Ribu Bisa Kamu Dapatkan Gratis, Begini Caranya!