Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 15 Mei 2025 | 14:32 WIB
Ilustrasi pasien TBC RO. [Ist]

SuaraKaltim.id - Penanggulangan Tuberkulosis Resisten Obat (TBC RO) kini makin difokuskan pada lini terdepan layanan kesehatan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah memperkuat kapasitas tim pengobatan TBC RO di tingkat puskesmas melalui pelatihan dan kolaborasi lintas sektor.

Lokakarya peningkatan kapasitas ini digelar di Samarinda hingga 17 Mei 2025 dengan dukungan dari Global Fund.

Langkah ini merupakan bagian dari respons terhadap angka kasus TBC yang masih tinggi secara nasional.

Baca Juga: Fokus Penanganan Stunting, PPU Lampaui Target Nasional dengan Penurunan 11,55 Persen

Hal itu disampaikan Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, Kamis, 15 Mei 2025.

"Tuberkulosis masih menjadi tantangan kesehatan utama di Indonesia, termasuk Kaltim," ujar Jaya, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.

Jaya menyampaikan bahwa lebih dari 800 ribu kasus TBC baru tercatat setiap tahun di Indonesia.

Oleh karena itu, percepatan dan perluasan layanan pengobatan, khususnya untuk kasus TBC RO, menjadi prioritas penting.

"Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan tim TBC RO di tingkat puskesmas dalam memulai pengobatan bagi pasien yang memenuhi kriteria, dengan berpedoman pada standar dan regulasi yang berlaku," lanjutnya.

Baca Juga: Zakat Rp 4,9 Miliar di 2023, BAZNAS Balikpapan Optimis Capai Target Rp 11 Miliar di 2024

Selain aspek medis, Dinkes juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis pasien, termasuk dukungan psikososial dan pengawasan selama menjalani pengobatan.

Load More