SuaraKaltim.id - Kawasan perkebunan sawit di Kutai Timur (Kutim) kembali menelan korban.
Kali ini, seorang pekerja di Afdeling 3, Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon, tewas mengenaskan akibat serangan buaya saat malam hari.
Insiden terjadi pada Rabu malam. 21 Mei 2025 sekitar pukul 22.15 Wita, ketika korban mencoba mencari sinyal telepon di bawah pohon sawit.
Kepala BPBD Kutim, M Idris Syam, mengungkapkan bahwa korban, MB, diterkam buaya saat sedang bermain ponsel di area perkebunan yang berada tepat di depan sebuah sekolah.
Baca Juga: Ancaman Buaya di Tengah Banjir, Disdamkartan Kutim Siaga 24 Jam
“Korban diketahui sedang mencari sinyal dan bermain handphone di bawah pohon sawit pada Blok H36, tepatnya di depan area sekolah. Tanpa diduga, seekor buaya menyerang dan menyebabkan korban meninggal dunia,” katanya dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis, 22 Mei 2025.
Serangan buaya ini kembali menegaskan bahwa lingkungan perkebunan, khususnya yang berdekatan dengan habitat alami satwa liar, menyimpan potensi bahaya, terutama pada malam hari.
Menurut Idris, buaya yang menyerang MB telah berhasil ditangkap dan dibunuh warga setempat.
Sementara itu, tim keamanan perusahaan langsung mengamankan lokasi kejadian dan melakukan pendekatan ke pihak keluarga korban.
“Saat ini, jenazah korban telah berada di Rumah Sakit Kudungga, dan direncanakan akan segera dipulangkan ke kampung halaman untuk proses pemakaman,” lanjutnya.
Baca Juga: Buaya Terekam CCTV di Tengah Banjir, Warga Kutim Diminta Waspada
Dalam video yang beredar, terlihat seekor buaya berukuran hampir 4 meter tak lagi bergerak, dikelilingi sejumlah warga yang tampak masih syok.
Adhe, salah seorang warga sekitar, menyebut bahwa kemunculan buaya di area sawit memang kerap terjadi, terlebih pada malam hari.
"Kalau di daerah sawit memang rawan kalau malam. Kalau di tempat kami saat banjir (buaya) tidak naik. Tapi pada saat malam hari berkeliaran," ujarnya.
Kejadian ini menambah daftar insiden konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah perkebunan, yang selama ini belum mendapat perhatian serius dari banyak pihak.
Edukasi keselamatan, pemantauan area rawan, serta penataan lingkungan kerja di malam hari menjadi hal yang mendesak untuk dievaluasi.
Kecamatan Bengalon, Kutai Timur
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Partai Penutup Sarat Makna, Borneo FC Siap Hadapi Momen Perpisahan
-
10 Link Saldo Gratis DANA Kaget Hari Ini, Segera Klik!
-
Anak 6 Tahun di Samarinda Jualan Tisu dan Gores Mobil, Orang Tua Malah Menyuruh
-
TKDN dan Pengendalian Impor, Jalan Keluar dari Tekanan Global
-
IKN Butuh Lingkungan Aman, Kukar Perketat Antisipasi Ormas dan Premanisme