Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Kamis, 22 Mei 2025 | 12:18 WIB
Pekerja di Bengalon Tewas Diserang Buaya saat Cari Sinyal Telepon di Bawah Pohon. [KlikKaltim.com]

SuaraKaltim.id - Kawasan perkebunan sawit di Kutai Timur (Kutim) kembali menelan korban.

Kali ini, seorang pekerja di Afdeling 3, Desa Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon, tewas mengenaskan akibat serangan buaya saat malam hari.

Insiden terjadi pada Rabu malam. 21 Mei 2025 sekitar pukul 22.15 Wita, ketika korban mencoba mencari sinyal telepon di bawah pohon sawit.

Kepala BPBD Kutim, M Idris Syam, mengungkapkan bahwa korban, MB, diterkam buaya saat sedang bermain ponsel di area perkebunan yang berada tepat di depan sebuah sekolah.

Baca Juga: Ancaman Buaya di Tengah Banjir, Disdamkartan Kutim Siaga 24 Jam

“Korban diketahui sedang mencari sinyal dan bermain handphone di bawah pohon sawit pada Blok H36, tepatnya di depan area sekolah. Tanpa diduga, seekor buaya menyerang dan menyebabkan korban meninggal dunia,” katanya dikutip dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Kamis, 22 Mei 2025.

Serangan buaya ini kembali menegaskan bahwa lingkungan perkebunan, khususnya yang berdekatan dengan habitat alami satwa liar, menyimpan potensi bahaya, terutama pada malam hari.

Menurut Idris, buaya yang menyerang MB telah berhasil ditangkap dan dibunuh warga setempat.

Sementara itu, tim keamanan perusahaan langsung mengamankan lokasi kejadian dan melakukan pendekatan ke pihak keluarga korban.

“Saat ini, jenazah korban telah berada di Rumah Sakit Kudungga, dan direncanakan akan segera dipulangkan ke kampung halaman untuk proses pemakaman,” lanjutnya.

Baca Juga: Buaya Terekam CCTV di Tengah Banjir, Warga Kutim Diminta Waspada

Dalam video yang beredar, terlihat seekor buaya berukuran hampir 4 meter tak lagi bergerak, dikelilingi sejumlah warga yang tampak masih syok.

Adhe, salah seorang warga sekitar, menyebut bahwa kemunculan buaya di area sawit memang kerap terjadi, terlebih pada malam hari.

"Kalau di daerah sawit memang rawan kalau malam. Kalau di tempat kami saat banjir (buaya) tidak naik. Tapi pada saat malam hari berkeliaran," ujarnya.

Kejadian ini menambah daftar insiden konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah perkebunan, yang selama ini belum mendapat perhatian serius dari banyak pihak.

Edukasi keselamatan, pemantauan area rawan, serta penataan lingkungan kerja di malam hari menjadi hal yang mendesak untuk dievaluasi.

Kecamatan Bengalon, Kutai Timur. Masyarakat Bengalon terdiri dari beragam suku bangsa, baik suku asli Kalimantan seperti Kutai dan Dayak, maupun pendatang dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Bugis, Banjar, dan lain-lain. Keragaman ini menciptakan masyarakat yang multikultural. Wilayah Bengalon umumnya didominasi oleh dataran rendah hingga bergelombang, dengan sebagian kecil berupa perbukitan. Banyak sungai kecil yang mengalir di wilayah ini, serta area rawa dan pesisir. [Ist]

Kecamatan Bengalon, Kutai Timur

Load More