SuaraKaltim.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU), terus mendorong diversifikasi ekonomi masyarakat pedesaan melalui penguatan sektor perikanan air tawar.
Salah satu bentuk dukungan tersebut diwujudkan dalam penyaluran bantuan ratusan ribu bibit ikan dan sarana pendukung bagi kelompok budi daya di berbagai wilayah.
Kelompok Barokah Jaya di Desa Api-Api menjadi salah satu penerima manfaat.
Kelompok yang semula bergerak di sektor pertanian ini kini mengalihkan sebagian lahannya untuk kegiatan budi daya ikan air tawar.
Langkah tersebut mendapat respon positif dari pemerintah daerah yang langsung memberikan bantuan sarana dan prasarana.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Perikanan Budi Daya dan Lingkungan Dinas Perikanan Kabupaten PPU, Musakkar, saat menjawab pertanyaan upaya tingkatkan produksi ikan air tawar di Penajam, Kamis, 21 Mei 2025.
"Bantuan yang disalurkan 170 ribu bibit ikan jenis patin dan nila," ujar Musakkar, disadur dari ANTARA, di hari yang sama.
Tak hanya bibit, bantuan juga meliputi infrastruktur pendukung seperti kolam terpal dan pakan ikan.
"Bantuan juga diberikan dalam bentuk sarana penunjang lainnya kepada kelompok budi daya ikan," tambahnya.
Baca Juga: Siap Jadi Kota Masa Depan, IKN Gaet Developer Swasta
Secara rinci, kelompok di Desa Api-Api menerima 100 ribu bibit ikan yang terdiri dari 50 ribu nila dan 50 ribu patin, ditambah 10 unit kolam terpal serta 60 sak pakan ikan.
Program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan kapasitas produksi lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan bagi daerah yang sebagian wilayahnya termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN) itu.
"Kelompok itu beralih dari tanaman pangan kepada budi daya ikan, jadi kami bantu sisi bibit dan sarana pendukung," katanya.
Sementara itu, bantuan serupa juga disalurkan di wilayah Kecamatan Waru.
Di sana, pemerintah menyalurkan 70 ribu bibit ikan jenis patin dan nila, bersama dengan 10 unit kolam terpal.
Menurut Musakkar, pemerataan bantuan menjadi komitmen penting dalam mengembangkan sektor perikanan sebagai penyangga ekonomi lokal.
"Penyaluran menunjukkan pemerataan program pemerintah kabupaten untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Produksi perikanan budi daya di PPU menunjukkan tren positif.
Tahun 2023, total produksi mencapai sekitar 10.000 ton, dan meningkat menjadi kurang lebih 11.000 ton pada 2024.
Pemerintah menargetkan peningkatan 10 persen tahun ini, dengan capaian sementara pada Januari-April 2025 sudah mencapai 4.700 ton.
"Tujuan pemerintah kabupaten agar produksi perikanan meningkat," timpal Musakkar, "dan komitmen dalam memperkuat sektor perikanan agar menjadi andalan ekonomi lokal."
Kalteng Siap Jadi Mitra Strategis IKN, Bukan Sekadar Penyangga
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dinilai memiliki posisi strategis untuk tidak sekadar menjadi daerah penyangga, tetapi juga mitra utama dalam mendukung operasional Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini ditegaskan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kalteng, Okki Maulana, saat berada di Palangka Raya, Rabu, 21 Mei 2025 kemarin.
Menurutnya, langkah konkret untuk merealisasikan peran tersebut adalah dengan mempercepat pembangunan infrastruktur penghubung ke wilayah IKN di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Ini penting segera dilakukan, untuk mengoptimalkan posisi Provinsi Kalimantan Tengah sebagai mitra IKN di masa depan," katanya disadur dari ANTARA, Kamis, 22 Mei 2025.
Okki menyebut, Kalteng memiliki kekuatan besar dalam aspek penyediaan kebutuhan dasar seperti logistik, pangan, energi, dan tenaga kerja.
Dengan kedekatan geografis langsung ke wilayah IKN, Kalteng punya tanggung jawab besar untuk memastikan kelancaran suplai kebutuhan pokok ke pusat pemerintahan baru Indonesia.
"Untuk itu perlu infrastruktur yang memadai dan benar-benar sesuai standar, agar ke depan pendistribusian bisa berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala," ucapnya.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur penghubung seperti jalan utama, pelabuhan, hingga bandara regional menjadi kunci agar Kalteng benar-benar siap memainkan peran vital tersebut.
"Kalau semua sudah terkoneksi, tentu kami yakin hasil produksi petani, maupun bahan baku lainnya bisa didistribusikan dengan baik ke IKN melalui jalur apa pun," ujarnya.
Tak hanya itu, pengembangan pusat distribusi regional yang terintegrasi juga diperlukan agar arus logistik dari Kalteng ke IKN berjalan lebih efisien.
"Pusat distribusi regional ini bisa mempercepat mobilisasi barang, menekan biaya distribusi dan meningkatkan daya saing produk lokal Kalimantan Tengah," demikian Okki.
Dari kesiapan infrastruktur dan sistem distribusi yang terintegrasi, Kalteng diharapkan dapat berdiri sejajar sebagai mitra pembangunan IKN, bukan sekadar wilayah pelengkap.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
Terkini
-
Khusus Hari Ini, ShopeePay Sebar Saldo Gratis Rp2,5 Juta, Berikut Cara Klaimnya!
-
CEK FAKTA: Benarkah Jurnalis CNN Dapat Hadiah Supercar dari Presiden Prabowo?
-
CEK FAKTA: Klaim Pasukan TNI Ikut Sumud Flotilla ke Gaza Ditegaskan Hoaks
-
CEK FAKTA: Klaim Plat Aceh Dirazia karena Pelabuhan Penang
-
CEK FAKTA: Kemenag Bantah Program Hibah Rp 250 Juta sampai Rp 1 Miliar