Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Rabu, 21 Mei 2025 | 14:08 WIB
Bupati PPU, Mudyat Noor, saat menerima kunjungan jajaran MUI Kaltim bersama MUI PPU, Senin (19/5/2025) kemarin. [kaltimtoday.co]

SuaraKaltim.id - Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang kini menjadi bagian dari wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), bakal menjadi pusat perhatian pada Oktober 2025 mendatang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dari wilayah yang sebagiannya menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN) itu menyatakan, kesiapannya menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur (Kaltim), dengan harapan besar pada penguatan nilai-nilai syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

Komitmen itu disampaikan langsung oleh Bupati PPU, Mudyat Noor, saat menerima audiensi dari jajaran MUI Kaltim dan MUI PPU, Senin, 19 Mei 2025.

Ia menilai Rakorda ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum untuk memperdalam kesadaran masyarakat akan pentingnya kehalalan produk, terutama yang berkaitan dengan konsumsi daging.

Baca Juga: 800 Bibit Ditanam di Jantung IKN, Wujud Nyata Visi Kota Ramah Lingkungan

“Kami dari Kabupaten PPU menyambut baik Rakorda Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat yang akan dilaksanakan bulan Oktober tahun 2025 mendatang. Mudah-mudahan rakor ini bisa menjadi seperti yang kita harapkan," kata Mudyat Noor, disadur dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Rabu, 21 Mei 2025.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pelatihan penyembelihan hewan sesuai syariat dan edukasi mengenai standar halal harus menjangkau masyarakat akar rumput secara langsung.

“Kita berharap kegiatan ini memang betul-betul bisa menyentuh langsung ke pemahaman terhadap masyarakat, karena memang yang paling sulit adalah disitu,” ucapnya.

“Jadi mudah-mudahan seluruh proses yang berkenaan apalagi menyangkut hajat hidup umat muslim yang berada di Kabupaten PPU ini sudah memenuhi standar halal," tambahnya.

Sementara itu, Ketua MUI Kaltim, Muhammad Rasyid, menjelaskan bahwa Rakorda tahun ini mengusung tema “Penguatan Ekonomi Umat melalui Sinergi dan Inovasi Berbasis Syariah”.

Baca Juga: Lewati Target, Progres Hunian ASN di IKN Capai 98,14 Persen

Menurutnya, tema ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi lintas sektor, mulai dari MUI, pemerintah daerah, UMKM syariah, hingga lembaga keuangan Islam.

"Maksud dari tema tersebut ialah bagaimana mengangkat ekonomi umat, bersinergi, berkolaborasi antara MUI dengan Pemerintah serta pelaku usaha UMKM Syariah dan Perbankan," tuturnya.

Rasyid juga mengapresiasi peran aktif MUI PPU yang telah membantu lebih dari 700 UMKM dalam proses sertifikasi halal sejak 2022.

Bahkan, tim halal daerah ini dinobatkan sebagai yang terbaik oleh Universitas Mulawarman dalam pendampingan halal.

"Tim halal MUI PPU juga telah mendapatkan predikat terbaik dari Universitas Mulawarman sebagai pendamping halal," jelasnya.

Tak berhenti di sana, MUI PPU juga sedang menjalin komunikasi dengan DPRD dalam rangka mendorong lahirnya Peraturan Daerah (Perda) tentang implementasi halal, sebagai bentuk nyata penguatan ekonomi berbasis syariah di tingkat lokal.

Load More