Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:32 WIB
Ilustrasi hujan. [Ist]

SuaraKaltim.id - Menjelang pergantian bulan, cuaca di Kalimantan Timur (Kaltim) diprediksi tetap dinamis.

Berdasarkan prakiraan yang dirilis oleh BMKG Stasiun APT Pranoto Samarinda untuk periode dasarian III (21–31 Mei 2025), mayoritas wilayah di provinsi ini akan diguyur hujan dengan intensitas menengah.

Analisis terbaru menunjukkan curah hujan di sebagian besar wilayah Kaltim diperkirakan berkisar antara 50 hingga 150 mm, dengan potensi kejadian mencapai 80 hingga 90 persen.

Kondisi ini menjadi sinyal bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Pasang Laut 2,8 Meter di Pesisir Kaltim pada 1516 April

Namun, situasi sedikit berbeda di Kutai Timur (Kutim) bagian barat.

BMKG mencatat kawasan ini berpeluang mengalami hujan dengan intensitas tinggi, antara 150 hingga 300 mm, meski peluang kejadiannya berada di kisaran 50 hingga 60 persen.

“Secara umum, wilayah Kaltim akan mengalami curah hujan tingkat menengah. Sementara Kutai Timur bagian barat berpotensi menerima hujan lebih tinggi,” demikian laporan prakiraan deterministik yang dirilis BMKG, melansir dari kaltimtoday.co--Jaringan Suara.com, Sabtu, 24 Mei 2025.

Dari sisi sifat hujan, sebagian besar Kaltim berada dalam kategori Normal (85–115 persen), khususnya di bagian barat.

Namun, wilayah utara dan selatan provinsi diperkirakan masuk dalam kategori Atas Normal (116–150 persen).

Baca Juga: BMKG: Hujan 80-90 Persen Berpotensi Guyur Kaltim, Warga Diminta Waspada

Menariknya, Kabupaten Mahakam Ulu bagian barat justru mengalami anomali dengan sifat hujan Bawah Normal (50–84 persen), yang berarti curah hujan di wilayah tersebut kemungkinan akan lebih rendah dibandingkan biasanya.

Durasi hari tanpa hujan di wilayah ini pun terbilang pendek. Sebagian besar kawasan Kaltim mengalami rentang 1–10 hari tanpa hujan, yang dikategorikan sebagai “sangat pendek” hingga “pendek”.

Dengan situasi cuaca yang cukup beragam, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, khususnya terhadap potensi cuaca ekstrem di kawasan dengan prediksi hujan tinggi.

Selain itu, BMKG juga mengimbau pemerintah daerah agar terus memantau perkembangan cuaca guna mengantisipasi dampak lingkungan maupun sosial yang mungkin timbul.

BMKG: Waspada Pasang Laut 2,9 Meter di Pesisir Kaltim Akhir Mei

Warga pesisir Kalimantan Timur (Kaltim) diminta meningkatkan kewaspadaan menyusul prakiraan pasang laut yang bisa mencapai hampir 3 meter pada akhir Mei 2025.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir rob, merusak tambak, serta mengganggu aktivitas di pelabuhan dan permukiman.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyebutkan, ketinggian pasang laut maksimum yang diperkirakan mencapai 2,9 meter bisa terjadi di sejumlah wilayah pesisir pada tanggal 26 dan 29 Mei 2025.

Hal itu disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Diyan Novrida di Balikpapan, Kamis, 22 Mei 2025.

"Sejumlah kawasan pesisir di Kaltim berpotensi mengalami pasang laut setinggi 2,9 meter pada 26 dan 29 Mei, sehingga warga setempat harus waspada terhadap dampaknya," ujar Diyan, dikutip dari ANTARA, di hari yang sama.

Wilayah terdampak mencakup Balikpapan, Samboja (Kutai Kartanegara/Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), dan Paser.

Khusus untuk Balikpapan, pasang tertinggi diprediksi terjadi pada pagi hari tanggal 28 dan 29 Mei pukul 07.00 WITA, sedangkan surut terendah bisa terjadi pada malam hingga dini hari, 26–30 Mei.

Kondisi ini tidak hanya berisiko menyebabkan banjir rob, tetapi juga mengancam sektor ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidup dari aktivitas tambak dan pelabuhan.

"Pasang laut juga bisa mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas sosial di kawasan pesisir, bahkan bisa jadi air laut masuk ke pemukiman warga yang dekat pantai, termasuk membahayakan bagi anak-anak yang bermain di pantai," katanya.

Tambak udang, ikan, dan kepiting yang tersebar di sepanjang pesisir Kaltim menjadi sektor paling rentan.

Jika pasang besar menggenangi area tambak, potensi kerugian ekonomi warga pun meningkat.

Peringatan serupa juga berlaku untuk pesisir di kawasan muara sungai dan teluk.

Di muara Sungai Mahakam (Pulau Nubi), pasang laut maksimum juga diperkirakan terjadi pada 29 Mei dengan ketinggian 2,9 meter, disertai surut ekstrem pada dini hari tanggal 29 dan 30 Mei.

Muara Sungai Berau diprediksi mengalami pasang tertinggi 28 Mei pukul 06.00 WITA dengan ketinggian 2,6 meter, sedangkan Teluk Sangkulirang di Kutim menghadapi pasang 2,8 meter antara 27–29 Mei pagi.

"Berikutnya di Teluk Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur, pasang tertinggi diperkirakan pada 27–29 Mei dengan ketinggian 2,8 meter pukul 08.00 dan 09.00 WITA, surut terendah 0,2 meter pada 26 Mei pukul 14.00 WITA," kata Diyan.

BMKG mengingatkan pemerintah daerah dan warga agar melakukan langkah antisipasi, terutama di daerah rawan, demi meminimalkan risiko terhadap keselamatan, ekonomi, dan lingkungan.

Load More